JAKARTA. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mampu mengangkat mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Kamis (30/7) pada pukul 17.06 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,09% ke level 1,0974 dibanding penutupan hari sebelumnya. Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menuturkan, berdasarkan hasil FOMC meeting, the Fed memang menahan tingkat suku bunga di level 0,25%. Namun, sejumlah pernyataan The Fed memberi indikasi suku bunga akan naik tahun ini. Hal ini didasarkan pada ekonomi AS yang mulai membaik, baik dari sektor perumahan maupun tingkat pengangguran yang terus menurun. Hal ini lah akhirnya membuat dollar AS mengungguli euro. "Sementara dari sisi euro, data tingkat Jerman mengalami kenaikan tertinggi sejak tahun 2014. Padahal prediksi sebelumnya angka pengangguran akan turun," paparnya kepada KONTAN, Kamis (30/7).
Euro ikut digilas dollar AS
JAKARTA. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mampu mengangkat mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Kamis (30/7) pada pukul 17.06 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,09% ke level 1,0974 dibanding penutupan hari sebelumnya. Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menuturkan, berdasarkan hasil FOMC meeting, the Fed memang menahan tingkat suku bunga di level 0,25%. Namun, sejumlah pernyataan The Fed memberi indikasi suku bunga akan naik tahun ini. Hal ini didasarkan pada ekonomi AS yang mulai membaik, baik dari sektor perumahan maupun tingkat pengangguran yang terus menurun. Hal ini lah akhirnya membuat dollar AS mengungguli euro. "Sementara dari sisi euro, data tingkat Jerman mengalami kenaikan tertinggi sejak tahun 2014. Padahal prediksi sebelumnya angka pengangguran akan turun," paparnya kepada KONTAN, Kamis (30/7).