Euro Keok Terhadap Dolar AS dan Yen Jepang



SINGAPURA. Euro terus melemah terhadap dolar AS seiring dengan spekulasi European Central Bank (ECB) akan memotong suku bunganya pada minggu ini. Mata uang yang digunakan oleh 16 negara di Eropa ini juga anjlok ke level yang cukup rendah selama sebulan ini terhadap yen Jepang lantaran resesi di Eropa akan kian memburuk dan mendorong para pemilik modal memangkas pembiayaan sejumlah holding dengan yield yang lebih tinggi yang harus diongkosi di Jepang. Perbedaan yield antara government bond di Jerman dan Jepang dengan jangka waktu 2 tahun kian lebar menjadi 1,13% pada 9 Januari dari 1,21% pada 8 Januari. "Luruhnya euro dalam jumlah besar telah diprediksikan sebelumnya," kata Sue Trinh, Senior Currency Strategist RBC Capital Markets di Sydney. Euro melemah menjadi US$ 1,3432 pada pukul 8.45 waktu Tokyo dari US$ 1,3476 di New York pada 9 Januari lalu. Euro sempat tersungkur ke level US$ 1,3406, level yang paling mini sejak 6 Januari. Euro juga tak punya daya terhadap yen menjadi 121,10 yen dari sebelumnya 121,81 yen. Euro sempat menyentuh 120,85 yen, level yang paling lemah sejak 12 Desember. Pada 4 Desember 2008, ECB telah memangkas suku bunga patokannya sebesar 75 basis poin menjadi 2,5%. Trader juga telah meningkatkan pertaruhannya bahwa ECB akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan 15 Januari ini.


Editor: