Euro kian tenggelam di hadapan The Greenback



JAKARTA. Pelemahan euro di hadapan the greenback masih terus berlanjut. Tekanan terbesar datang dari penantian pelaku pasar akan rilis data tenaga kerja AS nanti malam.

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/11) pukul 17.45 WIB pasangan EUR/USD tergelincir 0,09% ke level 1,0874 dibanding hari sebelumnya.

Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan dari sisi data ekonomi Eropa walaupun low impact tapi hasilnya mengecewakan. Mulai dari german industrial production Oktober 2015 yang merosot signifikan ke level minus 1,1% dari sebelumnya minus 0,6%.


Berlanjut ke data neraca perdagangan Prancis Oktober 2015 yang defisitnya membengkak dari sebelumnya 3 miliar euro menjadi defisit 3,4 miliar euro. “Ini semakin menegaskan lesunya ekonomi di Eropa belum usai,” kata Vidi.

Mengiyakan indikasi perpanjangan dan pertambahan stimulus yang akan dibicarakan oleh European Central Bank (ECB) pada 4 Desember 2015 mendatang. “Sebelumnya sinyal itu sudah disampaikan oleh beberapa pejabat ECB dan Gubernur Mario Draghi,” jelas Vidi.

Keadaan ini tentunya menyeret euro. Belum lagi dari sisi USD yang kini sedang di atas angin. Beberapa data yang akan rilis nanti malam diprediksi membaik.

Sebut saja upah tenaga kerja Oktober 2015 yang diduga naik dari 0,0% ke 0,2%. Lalu non farm payroll Oktober 2015 diperkirakan naik dari 142 ribu menjadi 181 ribu serta tingkat pengangguran yang menurun dari 5,1% menjadi 5,0%. “Semua mengarah pada keunggulan USD,” duga Vidi.

Apabila data tersebut positif seperti prediksi maka optimisme pelaku pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed kian membengkak. Itu bisa mengamini pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Rabu (4/11) lalu mengenai peluang The Fed menaikkan suku bunga di Desember 2015 yang masih besar.

Hingga ini semakin menegaskan arah kebijakan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat yang kontras. “Tren bearish EUR/USD masih berlanjut,” kata Vidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto