Euro kian terpuruk



JAKARTA. Kondisi zona euro yang masih belum menunjukkan perbaikan membuat mata uang ini terus melemah. Ketidaksepakatan antara para pemimpin dari wilayah 17 negara terkait krisis utang memperparah tekanan terhadap euro.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande belum satu kata dalam hal pengawasan perbankan di kawasan Eropa. "Perselisihan antara Jerman dan Prancis adalah negatif untuk euro. Pasar mulai menyadari bahwa tidak bisa terlalu optimistis tentang krisis utang," papar Kengo Suzuki, ahli strategi valuta di Mizuho Securities Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.

Tak hanya terhadap dollar AS, euro juga melemah terhadap yen Jepang. Penurunan tingkat kepercayaan bisnis di Jerman menjadi pemicunya. Akibatnya, yen menguat karena permintaan terhadap mata uang yang dianggap aman atau safe haven meningkat.


Pasangan valuta EUR/USD melemah 0,32% ke level 1,2938 sampai pukul 15.00, Senin (24/9). Pasangan valuta EUR/JPY juga melemah 0,44% ke 101,01. Sementara, pasangan EUR/GBP di 0,79786.

Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy menambahkan, euro melemah karena ketidakpastian kondisi Spanyol. Pasar menunggu keputusan Spanyol apakah akan meminta suntikan dana dari Uni Eropa atau tidak. Spanyol memerlukan dana ini untuk menyerap obligasi di pasar.

Di luar itu, perekonomian Yunani sangat memprihatinkan. Para kreditor Yunani baru akan mengucurkan dana segar, November nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana