Euro mampu ungguli dolar AS walau data ekonominya negatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya sejumlah data ekonomi Eropa ternyata tidak membuat mata uang euro goyah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Kamis (8/8) pukul 17.00 WIB, pasangan EUR/USD sementara ini menguat 0,10% ke level 1,1210.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menyampaikan, dolar AS hari ini mengalami koreksi akibat cuitan Presiden AS Donald Trump yang kembali menyinggung The Federal Reserves.

Baca Juga: Ini mata uang yang diuntungkan saat terjadi currency war


Trump ingin The Fed kembali memangkas suku bunga acuan AS dalam waktu dekat dan dalam jumlah yang besar. Hal ini agar perekonomian AS kembali kompetitif di tengah perang dagang yang masih berlangsung.

Tak hanya itu, Trump juga masih membuka kesempatan untuk kembali bernegosiasi dengan China dalam waktu dekat. “Namun, para pelaku pasar masih ragu karena rencana pertemuan AS-China masih sebatas wacana,” kata Yudi.

Koreksi yang dialami dollar AS paling tidak mampu menutupi hasil data ekonomi zona Eropa yang kurang memuaskan ketika dirilis kemarin. Tercatat, data produksi industri Jerman merosot 1,5% pada Juni lalu atau lebih buruk dari ekspektasi konsensus pasar sebesar 0,5%.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Indonesia Tidak Angkat Ekspor dengan Melemahkan Valuta

Defisit neraca dagang Prancis di bulan Juni juga bertambah jadi € 5,19 miliar atau lebih tinggi dari ekspektasi yang memperkirakan defisit hanya mencapai € 4,0 miliar.

Nanti malam, European Central Bank akan merilis buletin ekonomi. Meski dampaknya terhadap pergerakan euro tidak terlalu signifikan, para pelaku pasar tetap menanti pandangan ECB terhadap kondisi dan prospek perekonomian Eropa di masa mendatang.

Pergerakan EUR/USD juga bisa dipengaruhi oleh data neraca dagang Jerman dan Italia serta data produksi industri Prancis yang dirilis besok.

Baca Juga: Gubernur PBOC Yi Gang: Renminbi Akan Menjadi Mata Uang yang Kuat

“Khusus Jerman, jika data ekonominya kembali melemah maka euro bisa terkoreksi kembali. Ini karena Jerman salah satu penopang utama perekonomian Eropa,” ungkap Yudi.

Secara teknikal, posisi harga EUR/USD berada di atas moving average (MA) 50, MA100, dan MA200. Indikator moving average convergence/ divergence (MACD) berada di area positif.

Sementara itu, stochastic berada di kisaran 47,30—47,60 dengan indikasi netral sedangkan RSI berada di level 58,71 dan menunjukkan sinyal bullish.

Yudi merekomendasikan buy on deep pasangan EUR/USD dengan support di level 1,1185 – 1,1165 – 1,1130 serta resistance di level 1,1230 – 1,1245 – 1,1275.

Baca Juga: Dituduh sebagai Manipulator Mata Uang, Ini Pernyataan Resmi Bank Sentral China (PBOC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi