Euro Masih Bertekuk Lutut atas Dolar dan Yen



SINGAPURA. Nilai mata uang euro kembali melemah. Bahkan hari ini, euro mengalami pelemahan terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua tahun terakhir.

Pada pukul 10.28 pagi waktu Tokyo, euro melemah menjadi US$ 1,2367 dari sebelumnya US$ 1,2493. Sebelumnya, euro sempat mencium US$ 1,2330 yang merupakan level terendah sejak April 2006.

Selain itu, jika dihadapkan dengan yen, nilai euro juga semakin meletoi. Hal ini terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet kemarin mengatakan akan memangkas tingkat suku bunga pada minggu depan. Padahal, belum ada waktu jeda sebulan setelah bank sentral memotong suku bunganya terakhir kali sebesar setengah poin.


Memang, saat ini perekonomian Eropa tengah berada dalam resesi. Di kawasan ini, sektor manufaktur dan jasa mengalami tekanan hebat pada bulan Oktober ini. Bahkan, tingkat kepercayaan bisnis di Jerman anjlok ke posisi terendah dalam lima tahun.  

“Ada kekhawatiran mengenai perlambatan perekonomian Eropa dan mungkin akan terjadi pemangkasan suku bunga. Itu sebabnya banyak investor yang menjual euro milik mereka,” jelas Lee Wai Tuck, currency strategist Forecast Pte Ltd di Singapura.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie