Euro masih rawan keok melawan aussie



JAKARTA. Dollar aussie (AUD) berhasil memanfaatkan posisi euro (EUR) yang tengah buruk secara fundamental. Mengutip Bloomberg, Senin (15/5) pukul 17.20 WIB, pairing EUR/AUD turun 0,43% di level 1,4737 dibanding hari sebelumnya.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures menilai, pelemahan euro dipicu fundamental yang negatif. Pasalnya, dalam rapat terakhir European Central Bank (ECB) tidak ditemukan adanya perbaikan dari sisi kebijakan moneter sehingga hal tersebut mengecewakan pelaku pasar.

"Dari sisi politik kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis memang dianggap memuaskan, namun ada kekhawatiran muncul gerakan populis seperti saat menangnya Donald Trump di AS dan hal tersebut bisa melemahkan ekonomi Prancis dan berimbas ke Eropa ke depan," imbuh Wahyu.


Faktor ini yang lantas menguntungkan aussie untuk sesaat. Walau sebenernya performa aussie pun tengah melambat. Sebab, sajian data kredit perumahan Australia per Maret 2017 melambat dari 0,8% menjadi 0,5%, sehingga ekonomi Australia sebenarnya belum pulih sebagaimana yang diharapkan pasar.

Di sisi lain data produksi industri China April 2017 ikut melambat dari 7,6% menjadi 6,5%, sehingga sebagai salah satu mitra dagang terbesar China, ini buruk bagi proyeksi ekonomi Australia ke depan.

Wahyu memperkirakan, Selasa (16/5), potensi pelemahan euro di hadapan dollar aussie masih terbuka lebar. "Meski diduga tidak akan ada perubahan kebijakan dari sisi aussie, namun tingkat inflasi yang bergerak di atas target bisa jadi suntikan tenaga bagi AUD," prediksi Wahyu.

Meski begitu, lanjut Wahyu, masih ada peluang EUR/AUD menguat. Hal tersebut berpeluang terjadi jika data ekonomi Eropa dan Jerman, serta flash GDP Eropa kuartal I-2017 dirilis positif seperti dugaan pasar. "Nantinya akan ada tarik menarik sentimen yang membuat pergerakan pasangan cenderung sempit," ramalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini