Euro masih sulit melewati posisi aussie



JAKARTA. Tekanan euro membengkak karena referendum Brexit kian dekat, apalagi ditambah posisi aussie sedang di atas angin.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/6) pukul 17.04 WIB pasangan EUR/AUD menukik 0,27% di level 1,5126 dibanding hari sebelumnya.

Dalam notulensinya, RBA menyampaikan bahwa tidak akan melakukan pelonggaran moneter lanjutan dalam waktu dekat. Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa arah laju perekonomian Australia sudah sebagaimana yang diharapkan. Walau memang RBA tetap memantau arah pergerakan inflasi ke depannya, namun optimisme ini sudah diterima dan disambut positif oleh pasar.


Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan pelemahan euro pun terjadi karena kokohnya penguatan aussie. Kondisi fundamental kedua negara tengah kontras, mengingat Australia yang dibalut optimis, Eropa justru kebalikannya.

“Pengadilan Jerman memutuskan untuk menolak pelonggaran stimulus yang akan dilakukan ECB dan tentunya ini menambah beban karena Eropa sudah tertekan isu Brexit sebelumnya,” tutur Faisyal. Sekarang pasar tengah menanti bagaimana tanggapan dari Mario Draghi, Gubernur European Central Bank (ECB) menanggapi hal ini.

Antisipasi testimoni Draghi ini pun turut memberi tekanan bagi euro. Sehingga meski data ekonomi sentimen Jerman dan Eropa Mei 2016 positif posisi euro tetap tertekan. “Rabu (22/6) kans pelemahan masih akan berlanjut,” perkiraan Faisyal.

Berkaca dari arah pernyataan Draghi yang masih akan membahas perkara Brexit dan kian dekatnya referendum Brexit sulit menduga euro bisa unggul. Paling tidak untuk jangka pendek ini. Sementara aussie sendiri cenderung memanfaatkan kesempatan untuk bergerak unggul karena lemahnya nilai tukar EUR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie