Euro melemah di hadapan dollar AS jelang rapat FOMC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan lalu, mata uang euro kian tunduk di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Gairah pasar terhadap mata uang Zona Euro ini kian surut pasca putusan Bank Sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) mempertahankan kebijakan moneternya sepanjang tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/3), pasangan mata uang EUR/USD ditutup melemah 0,12% ke level 1,2290.

Analis PT Global Kapital Investama Berjangka Alwi Asegaff menyebut, pelemahan euro di akhir pekan lalu disebabkan oleh pernyataan Gubernur ECB Mario Draghi yang masih dovish. "Draghi optimistis perekonomian Zona Euro akan tumbuh baik tahun ini, tapi ia memandang stimulus masih harus diberikan untuk menaikkan inflasi," ujar Alwi, Minggu (17/3).


Sementara, pasar sempat berekspektasi prospek ekonomi Eropa yang cerah bakal membuka peluang ECB untuk tapering di tahun ini. Mata uang Euro juga sempat menguat ke level tertingginya dalam tiga tahun terakhir di atas level 1,2500 pada Februari lalu.

Tambah lagi, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi Zona Euro dari 2,1% menjadi 2,3% di tahun ini. "Tapi sentimen ini tertutupi sikap ECB yang masih mempertahankan kebijakan moneternya sampai inflasi membaik. Aksi jual euro pun terjadi," ujar Alwi.

Dari sisi dollar AS, pertemuan FOMC dalam pekan ini memang tengah menjadi sorotan utama pasar. Apalagi, probabilitas kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve sudah mencapai 90%.

Menurut Alwi, pasar menanti sinyal yang lebih hawkish dari pertemuan yang diadakan delapan kali dalam setahun ini. Di tengah berbagai sentimen negatif dari pemerintahan Trump selama beberapa pekan terakhir, sentimen dari rapat FOMC masih mendominasi dan memberi peluang penguatan pada dollar AS.

Secara teknikal, Alwi melihat kini EUR/USD sudah bergerak di bawah MA 10. Artinya, untuk tren jangka pendek euro mulai bearish. Indikator stochastic juga sudah menunjukkan bentuk bearish crossover, sedangkan RSI mulai memasuki area negatif di level 47. Adapun, indikator MACD masih positif, namun histogram mulai menunjukkan sinyal penurunan.

Meski begitu, Alwi bilang, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi pembalikan arah EUR/USD pasca rapat FOMC nanti. Sebab, "Pasar akan melakukan buy on rumor, sell on news," katanya. Artinya, kemungkinan aksi ambil untung dari dollar AS setelah rapat tersebut sangat besar.

Untuk Senin (19/3), Alwi memberi rekomendasi sell on strength bagi pasangan EUR/USD dengan predikasi rentang support 1,2260-1,2200-1,2153 dan resistance 1,2383-1,2442-1,2525.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati