Euro menanjak, dolar Australia justru melemah



FRANKFURT. Nilai tukar euro nyaris mencatat rekor dua bulan tertinggi terhadap dolar AS. Pendorongnya, Jerman memprediksi harga konsumen naik dengan laju tercepat selama dua tahun terakhir. Kenaikan tersebut menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi terbesar di Eropa.Euro bergerak menuju keuntungan bulanan terhadap 14 dari 16 mata uang utama. Pasar berspekulasi Bank sentra Eropa atau European Central Bank (ECB) bakal meredam laju inflasi dengan kenaikan suku bunga.Dollar Australia jatuh setelah Perdana Menteri Julia Gillard mengumumkan kenaikan pungutan PPH bagi mereka yang berpenghasilan besar untuk membiayai pembangunan kembali setelah banjir."ECB tampaknya khawatir atas tekanan inflasi, menyebabkan spekulasi kenaikan suku bunga," kata Khoon Goh, kepala ekonomi pasar dan strategi di ANZ National Bank Ltd di Wellington. "Hal ini mungkin positif untuk euro," lanjutnya.Euro diperdagangkan di US$ 1,3707 jam 6:49 di London dari $ 1,3713 di New York kemarin saat menyentuh $ 1,3722 yang merupakan level tertinggi sejak 22 November 2010. Mata uang Australia turun 0,4% menjadi 99,56 sen AS, dan turun 0,4% menjadi 81,81 yen.


Editor: