KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) cenderung tertekan di hadapan mata uang lain, setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China. Hasil risalah dari pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang bernada positif pun diabaikan pelaku pasar. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Kamis (11/21), pukul 16.45, pasangan EUR/USD menguat 0,12% ke level 1,1086. Pelemahan dollar AS terjadi disaat hasil risalah FOMC, Kamis (21/11), cenderung hawkish. Para pejabat The Fed kompak mengatakan tidak perlu ada pemotongan suku bunga lanjutan, kecuali jika kondisi ekonomi berubah signifikan. Seharusnya, sentimen ini bisa mengangkat dollar AS naik.
Euro menguat atas dolar AS setelah Trump kembali mengancam China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) cenderung tertekan di hadapan mata uang lain, setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China. Hasil risalah dari pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang bernada positif pun diabaikan pelaku pasar. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Kamis (11/21), pukul 16.45, pasangan EUR/USD menguat 0,12% ke level 1,1086. Pelemahan dollar AS terjadi disaat hasil risalah FOMC, Kamis (21/11), cenderung hawkish. Para pejabat The Fed kompak mengatakan tidak perlu ada pemotongan suku bunga lanjutan, kecuali jika kondisi ekonomi berubah signifikan. Seharusnya, sentimen ini bisa mengangkat dollar AS naik.