Euro menguat, harga minyak WTI terangkat



SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menanjak pada akhir pekan (22/3). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sore tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Mei naik sebesar 57 sen menjadi US$ 93,02 per barel di New York Mercantile Exchange. pada pukul 11.13 waktu London, kontrak yang sama berada di posisi US$ 92,99 per barel. Kenaikan harga minyak terjadi seiring penguatan euro terhadap dollar AS. Euro perkasa akibat spekulasi investor bahwa krisis perbankan Siprus akan dapat teratasi. "Saya rasa, keinginan untuk mengambil risiko oleh investor tidak mengalami gangguan. Saat isu Siprus terpecahkan maka semua akan bisa terselesaikan. Harga minyak akan terus naik," jelas Harry Tchilinguirian, head of commodity- markets strategy BNP Paribas SA di London.Sementara itu, jarak antara harga minyak WTI dengan minyak Brent semakin mini. Saat ini, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei berada di posisi US$ 107,63 per barel atau naik 16 sen di ICE Futures Europe exchange di London. "Minyak Brent mengalami tren pelemahan. Di sisi lain, harga minyak WTI naik. Perbedaannya semakin mengecil. Masih banyak sekali ketidakpastian yang terjadi di Eropa, sehingga kita tidak bisa prediksi level bottom untuk Brent. Namun, harga minyak Brent akan terus menurun pekan depan," jelas Ken Hasegawa, energy-trading manager Newedge Group di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie