KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan kurs EUR/GBP cenderung berada dalam tren bullish. Kondisi tersebut sekaligus memberikan peluang bagi investor untuk melakukan beli pada pasangan mata uang Benua Biru tersebut.

Selasa (8/10) pukul Selasa (8/10) pukul 18.30 WIB, pasangan mata uang EUR/GBP menguat 0,79% ke 0,89945. 

Analis PT Finex Berjangka Nanang Wahyudin menjelaskan, ketidakpastian rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau dikenal Brexit masih menjadi katalis utama bagi pergerakan kurs poundsterling. Ditambah lagi, ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kembali meningkat. "Sehingga mendorong permintaan safe haven," jelas Nanang kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Baca Juga: Sinyal dovish The Fed mendongkrak IHSG pada hari ini

Sementara itu, sentimen fundamental masing-masing negara Eropa cenderung menyuguhkan data ekonomi yang mengecewakan, khususnya sektor manufaktur di Jerman yang saat ini menjadi sorotan pelaku pasar. Hal tersebut sekaligus menandai ekonomi terbesar di Eropa tengah menuju resesi.

Ke depannya, pergerakan GBP juga akan dipengaruhi rilis data gross domestic product (GDP) Inggris yang dirilis Kamis (10/10) dan diperkirakan bakal melambat. Namun, sebelumnya pasar akan disuguhi pidato Gubernur Bank Sentral AS Federal Reser Jerome Powell, menanti sinyal pemangkasan suku bunga lanjutan di dua sesi pertemuan tahun ini.

Secara teknikal, potensi kenaikan lanjutan pasangan EUR/GBP hingga besok masih terbuka. Secara teknikal, indikator stochastic yang masih bergerak naik. Selain itu, harga juga tengah menguji area moving average (MA)100 yakni 0,89741.

Baca Juga: Rupiah hanya menguat tipis pada hari ini

Untuk indikator RSI masih bergerak naik di area 54. Namun, kenaikan masih terhadang oleh MACD yang belum memasuki zona netral, dan saat ini masih berada di zona negatif.

Pada perdagangan Rabu (9/10) pasangan EUR/GBP diperkirakan bakal bergerak di kisaran level resistance 0,90332. Sedangkan untuk level support berada di kisaran 0,89264 dengan rekomendasi buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati