TOKYO. Pergerakan euro pagi ini mulai perkasa atas yen. Euro reli dari level paling lemah dalam satu dekade terakhir. Pada pukul 12.02 waktu Tokyo, euro menguat ke level 103,28 yen dari 102,64 di New York kemarin. Kemarin, mata uang bersama di kawasan Eropa itu melemah ke 102,22. Ini merupakan level paling lemah sejak 2001. Pagi ini, euro juga perkasa atas dollar ke posisi US$ 1,3529 dari posisi kemarin US$ 1,3465. Nilai tukar euro juga sempat bertengger di posisi US$ 1,3385, paling lemah sejak 19 Januari lalu. Sedangkan nilai tukar yen diperdagangkan pada level 76,32 per dollar dari sebelumnya 76,24 per dollar. Penguatan euro terjadi setelah negara-negara yang tergabung dalam Group 20 melakukan koordinasi dalam merespons resesi perekonomian global. "Jika pernyataan G-20 meyakinkan, maka hal itu menjadi faktor penting dalam mengembalikan kepercayaan investor. Kabar baiknya adalah, euro tidak kolaps," jelas Callum Henderson, global head of foreign exchange research Standard Chartered Plc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Euro reli dari level paling lemah dalam satu dekade terakhir
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini mulai perkasa atas yen. Euro reli dari level paling lemah dalam satu dekade terakhir. Pada pukul 12.02 waktu Tokyo, euro menguat ke level 103,28 yen dari 102,64 di New York kemarin. Kemarin, mata uang bersama di kawasan Eropa itu melemah ke 102,22. Ini merupakan level paling lemah sejak 2001. Pagi ini, euro juga perkasa atas dollar ke posisi US$ 1,3529 dari posisi kemarin US$ 1,3465. Nilai tukar euro juga sempat bertengger di posisi US$ 1,3385, paling lemah sejak 19 Januari lalu. Sedangkan nilai tukar yen diperdagangkan pada level 76,32 per dollar dari sebelumnya 76,24 per dollar. Penguatan euro terjadi setelah negara-negara yang tergabung dalam Group 20 melakukan koordinasi dalam merespons resesi perekonomian global. "Jika pernyataan G-20 meyakinkan, maka hal itu menjadi faktor penting dalam mengembalikan kepercayaan investor. Kabar baiknya adalah, euro tidak kolaps," jelas Callum Henderson, global head of foreign exchange research Standard Chartered Plc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News