Euro tergilas kokohnya poundsterling



JAKARTA. Keadaan ekonomi yang kontras di dua mata uang Eropa menjadi pembeda pergerakan euro dan poundsterling.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/10) pasangan EUR/GBP merosot 0,31% di level 0,7194 dibanding hari sebelumnya.

Adapun pada Kamis (22/10) lalu, Draghi melalui konferensi pers di Malta, Eropa Selatan menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan ekonomi Eropa saat ini perpanjangan stimulus akan menjadi pertimbangan. Yang mana hal tersebut akan dibicarakan pada rapat ECB Desember 2015 mendatang.


Pasangan EUR/GBP menurut Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International memang penuh tekanan. Bukan tanpa alasan pengumuman Draghi bahwa dewan ECB telah mendiskusikan perluasan pembelian obligasinya senilai 1.1 triliun euro serta pemotongan suku bunga simpanan bank-bank Zona Euro di bank sentral.

“Saat ini saja, tingkat suku bunga bank di ECB sudah negatif 0,2%,” kata Gema. Tidak heran tekanan bagi euro kian membengkak. Meski pada Jumat (23/10) data manufaktur Perancis dan Eropa September 2015 terhitung positif, tapi hal itu tidak mampu mengangkat euro. Tercatat manufaktur Perancis naik dari 50,6 ke 50,7 serta Eropa bertahan di level 52,0.

Dari sisi Inggris data ekonomi masih tergolong solid, dibuktikan dengan data penjualan ritel yang positif. Data ini memang tergolong memberikan dorongan cukup besar bagi sterling. “Dalam basis tahunan, penjualan ritell Inggris meroket 6.5%, jauh melebihi ekspektasi kenaikan 4,8%,” jelas Gema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia