TOKYO. Kurs euro melemah tajam terhadap dollar di Asia pada Selasa (17/2), setelah pembicaraan antara Yunani dan para krediturnya gagal, memicu kekhawatiran bahwa negara itu akan keluar dari zona euro. Di Tokyo, mata uang tunggal jatuh menjadi 1,1357 dollar dari 1,1390 dollar. Namun, naik tipis menjadi 134,70 yen dari di bawah 133 yen di perdagangan Asia pada Selasa pagi dan 134,53 yen di London pada Senin (16/2) sore. Pasar AS tutup pada Senin untuk hari libur umum. "Yunani dan Jerman datang ke perundingan dengan prasyarat yang berbeda, dan tidak adanya kompromi telah menekan euro," Yuji Saito, direktur valuta asing Credit Agricole SA di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News.
Dollar berada di 118,55 yen, dibandingkan dengan 118,47 yen. Pertemuan yang diawasi ketat pada Senin berakhir tanpa kesepakatan utang Yunani, setelah Athena menolak permintaan para menteri keuangan zona euro yang harus diterapkan untuk memperpanjang dana talangan (bailout) saat ini. Kepala Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan negara itu memiliki sisa seminggu untuk menyetujui persyaratan tersebut, karena dana talangan 240 miliar euro akan berakhir akhir bulan ini. Tetapi sumber Athena menolak permintaan untuk melaksanakan persyaratan dana talangan saat ini karena "tidak masuk akal". Pemerintah baru Yunani yang berhaluan kiri meraih kekuasaan pada bulan lalu karena platform merombak ketentuan penghematan berat dari paket bantuan keuangan, yang dikatakan telah memukul ekonomi. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis sedang mencari "bridging loan" (pinjaman perantara) enam bulan untuk memberikan waktu dan bantuan keuangan bagi Yunani menegosiasikan kontrak baru. Namun, 18 negara zona euro lainnya, yang dipimpin oleh Jerman, mengatakan setiap perubahan harus sejalan dengan program saat ini. Pada Selasa, bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), memulai pertemuan kebijakan dua hari tetapi hanya sedikit analis berharap untuk mengumumkan stimulus baru. Data menunjukkan ekonomi Jepang tertatih-tatih keluar dari resesi pada kuartal terakhir 2014, dengan ekspansi 0,6 % lebih lemah dari perkiraan -- atau 2,2 % pada basis disetahunkan. Para ekonom telah secara luas memperkirakan ekspansi kuat 0,9 % pada kuartal tersebut. Selama setahun penuh, data awal menunjukkan pertumbuhan nol, dibandingkan dengan ekspansi 1,6 % pada tahun sebelumnya. Dollar sebagian besar lebih kuat terhadap mata uang Asia-Pasifik.
Unit AS meningkat menjadi 31,51 dollar Taiwan dari 31,39 dollar Taiwan pada Senin, menjadi 1,3553 dollar Singapura dari 1,3545 dollar Singapura, menjadi 62,16 rupee India dari 62,15 rupee, menjadi 44,27 peso Filipina dari 44,25 peso, dan menjadi 12.761,50 rupiah Indonesia dari 12.757,50 rupiah. Greenback melemah menjadi 32,58 baht Thailand dari 32,59 baht, sementara itu menjadi 1.101,94 won Korea Selatan dari 1.101,21 won. Dollar Australia naik menjadi 78,00 sen AS dari 77,92 sen AS, sementara yuan Tiongkok melemah menjadi 18,95 yen dari 19,00 yen. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto