Euro terpuruk di depan The Greenback



JAKARTA. Seperti yang sudah diduga, kenaikan suku bunga dan proyeksi positif Federal Reserve menghadapi 2017 pada pertemuan FOMC bulan ini jadi pendongkrak utama keunggulan USD termasuk di hadapan euro yang sebenarnya cukup kuat bertahan.

Mengutip Bloomberg, Kamis (15/12) pukul 16.39 WIB pasangan EUR/USD tergelincir 0,28% di level 1,0506 dibanding hari sebelumnya.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan sebenarnya dari sajian data ekonomi, euro punya kekuatan untuk bertahan. Lihat saja data manufaktur Perancis, Jerman dan Eropa November 2016 yang tumbuh masing-masing ke level 53,5, 55,5 dan 54,9. Semuanya menunjukkan pertumbuhan di level ekspansif yang mengindikasikan ekonomi Eropa mengarah positif.


“Namun pergerakannya kalah jauh dibandingkan USD yang sedang di atas angin,” tutur Faisyal. Sebab pada pertemuan FOMC dini hari tadi The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 0,75% dengan proyeksi kenaikan suku bunga masih bisa terjadi tiga kali lagi di 2017 mendatang.

Semua perhatian pelaku pasar tertuju pada USD. Pernyataan hawkish memandang tahun depan jadi kekuatan utama bagi the greenback. “Efeknya data ekonomi Eropa yang dirilis pun tidak banyak berpengaruh,” kata Faisyal. Ini pula yang lantas mengarahkannya pada dugaan pelemahan EUR/USD akan berlanjut.

Meski diduga data inflasi AS November 2016 turun dari 0,4% menjadi 0,2%, namun data inflasi inti, indeks manufaktur Philadelphia hingga neraca berjalan AS semuanya masih akan memuaskan pasar. “Sehingga memang sulit untuk euro ungguli USD setidaknya hingga akhir tahun. Karena trennya masih bearish,” tebak Faisyal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia