Euro terseret kekuatan the greenback



JAKARTA. Padahal pasar Amerika Serikat sedang libur namun euro gagal manfaatkan kesempatan untuk mengungguli the greenback.

Mengutip Bloomberg, Senin (10/10) pukul 17.39 WIB pasangan EUR/USD menukik 0,29% di level 1,1168 dibanding hari sebelumnya.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan data ekonomi Eropa yang dirilis sebenarnya cukup positif. Tercatat data neraca perdagangan Jerman Agustus 2016 surplusnya naik dari 19,4 miliar euro menjadi 22,2 miliar euro.


Lalu produksi industri Italia periode yang sama pun tumbuh dari 0,7% menjadi 1,7% serta terakhir tingkat kepercayaan investor Eropa yang naik dari 5,6 menjadi 8,5.

“Hanya saja ini gagal dipandang pasar positif karena fokus tertuju pada pernyataan hawkish beberapa pejabat The Fed di pertengahan pekan lalu,” ungkap Putu.

Memang beberapa presiden negara bagian The Fed seperti Cleveland dan Boston mendukung kenaikan suku bunga untuk segera dilakukan dalam waktu dekat mempertimbangkan kesiapan ekonomi AS saat ini.

Sehingga meski di akhir pekan lalu sajian data tenaga kerja AS negatif, namun USD tidak lantas kehilangan pamornya begitu saja. Sementara euro pun terseret tren negatif poundsterling yang sempat terpuruk tajam pada Jumat (7/10) lalu.

 Isu Brexit dan desakan Perdana Menteri Theresa May untuk segera angkat kaki dari keanggotaan Uni Eropa pada Maret 2017 mendatang memberikan beban juga bagi euro.

Putu memprediksi pelemahan pasangan EUR/USD akan berlanjut. “Meski pasar AS libur tapi USD kuat secara fundamental, ini yang kontras perbedaannya dengan euro,” jelas Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto