Euro tertekan data ekonomi UE



JAKARTA. Mata uang Euro melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya. Prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara di Uni Eropa (UE) yang belum pulih menjadi penyebab. Ini terlihat dari kebijakan European Central Bank (ECB) yang tetap menjaga suku bunga pada level terendah untuk menyokong pemulihan ekonomi kawasan.

Pasangan EUR/JPY, Rabu (2/10) pukul 19.00 WIB, turun 0,75% menjadi 131,55 dibanding sehari sebelumnya. Pairing EUR/USD juga terkoreksi tipis sebesar 0,04% menjadi 1,3520, namun pasangan EUR/AUD menguat 0,50% menjadi 1,4464.

Sejumlah data ekonomi dari sebagian besar negara anggota UE dirilis negatif di pekan ini. Rilis data jumlah pengangguran Spanyol naik sebanyak 25.600 orang pada September,  jauh di atas perkiraan sebelumnya yang hanya naik 12.300 orang. Ini  diperburuk dengan data pengangguran Jerman yang bertambah menjadi 25.000 orang pada September, di atas perkiraan pasar sebelumnya yang turun 5.000 orang.


Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pasangan EUR/USD masih bergerak konsolidasi pada kisaran level yang sempit. "Pasar belum mendapat sentimen ekonomi Eropa yang positif untuk mengangkat euro," ujar Nizar.

Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano menjelaskan, secara teknikal tren pergerakan pasangan EUR/JPY masih naik. Namun, kondisi harian cukup memukul EUR/JPY. Ini disebabkan merebaknya kekhawatiran krisis politik di AS)dan Italia. Di sisi lain, yen mendapat keuntungan dari pernyataan Menteri Keuangan Jepang yang memperkecil potensi pemerintah melakukan pemotongan pajak terhadap perusahaan.  

Sementara, Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan EUR/AUD menguat karena dollar Australia tertekan rilisneraca dagang Australia yang defisit sekitar AUD 815 juta, jauh di atas ekspektasi di sekitar AUD 450 juta.  "Sentimen negatif di aussie mampu mengangkat euro," papar Ariston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini