Euro tetap akan melemah



JAKARTA. Mata uang euro cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Penyelesaian krisis utang di zona Euro yang masih jauh dari selesai membuat daya tarik valuta asing ini memudar.

Pasangan EUR/USD, kemarin (25/12), pukul 19.00 WIB, menguat tipis 0,08% menjadi 1,3196 dibanding harga sehari sebelumnya. Pairing EUR/JPY turun 0,14% menjadi 111,81. Sementara pasangan EUR/AUD juga terkoreksi  0,05% menjadi 1,2719.

Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan, ekonomi Uni Eropa masih cenderung mengalami perlambatan. Selain itu, para investor juga masih menunggu perkembangan perundingan soal jurang fiskal (fiscal cliff) di AS. Ia menilai, ada dua skenario yang bisa terjadi terkait masalah jurang fiskal ini.


Skenario pertama, perundingan dapat tercapai sebelum Januari 2013. Skenario ini akan tetap memuluskan kebijakan pemotongan pajak orang kaya dan pengetatan anggaran. Jika skenario ini terjadi maka pertumbuhan ekonomi Amerika diprediksi akan melemah hingga 1,2%.

Skenario kedua, tetap tidak ada kata sepakat sebelum Januari 2013. Ini justru akan menguatkan dollar AS karena investor akan mengalihkan investasi ke dollar AS sebagaiaset safe haven.

Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, penguatan yen terhadap euro terjadi akibat keputusan Bank of Japan (BoJ) yang tetap tidak menurunkan target inflasi di level 1,2%. Meski, yen terimbas sentimen negatif dari Perdana Menteri terpilih Jepang, Shinzo Abe, yang berniat mengubah kebijakan moneter jika BoJ tidak merevisi target inflasi hingga di atas 2% pada bulan depan. 

Tonny bilang, secara umum euro masih akan melanjutkan pelemahan di akhir tahun ini terhadap valas utama lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini