Euro tiarap pasca Paris diserang



JAKARTA. Pergerakan mata uang euro tiarap pasca kota Paris diserang oleh sekelompok teroris. Akhirnya, euro tertunduk di hadapan dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (16/11) pukul 19.07 WIB, pasangan EUR/USD terkikis 0,29% ke level 1,0723.

Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, mata uang Euro tertekan lantaran adanya serangan di Paris yang menewaskan ratusan orang. Tekanan mata uang euro membuat pasangan EUR/USD bergerak mendekati level terendah dalam tujuh bulan. "Berita terorisme datang di saat tidak ada sentimen positif yang mengangkat euro," ujar Nizar.


Nizar mengatakan, kondisi ekonomi zona Eropa tetap lesu meski Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan stimulus ekonomi. Oleh karena itu, salah satu pejabat ECB mengisyaratkan perlunya stimulus tambahan pada bulan Desember mendatang.

Sementara di sisi lain nilai tukar USD tetap terjaga oleh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun ini. "Hal itu menunjukkan adanya kontradiksi dalam kebijakan Eropa dan AS," lanjut Nizar.

Pergerakan EUR/USD selanjutnya akan dipengruhi oleh data ekonomi Eropa. Meski tingkat inflasi zona Eropa per bulan Oktober 2015 secara tahunan naik 0,1% namun Nizar menilai tak cukup untuk mengangkat euro di hadapan USD. "Pasar melihat inflasi Eropa masih rendah sehingga cepat atau lambat ECB perlu untuk melonggarkan kebijakan lagi," lanjut Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie