JAKARTA. Mata uang Euro (EUR) memanfaatkan tergelincirnya mata uang dollar Amerika Serikat (USD) untuk melanjutkan penguatannya dalam beberapa hari terakhir. Mengutip Bloomberg, Jumat (29/5) pasangan AUD/USD turun tipis 0,05% ke level 0,7645 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan pasangan USD/JPY melambung 0,16% di level 124,15. Hanya pasangan EUR/USD yang menanjak 0,34% di level 1,0986. Adapun rilis data Prelim GDP AS kuartal satu 2015 menunjukkan kemerosotan dengan hanya bertengger di level minus 0,7% dari kuartal sebelumnya yakni 0,2%. Begitu juga dengan prelim GDP Price Index AS kuartal satu 2015 yang stagnan di level minus 0,1% dari kuartal sebelumnya. Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures menuturkan bahwa penguatan yang terjadi pada pasangan EUR/USD lebih karena dorongan data ekonomi kedua negara yang kontras. Kenaikan yang terjadi juga sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir. Jumat (29/5) lalu rilis data ekonomi Eropa seperti german retail sales April 2015 naik dari sebelumnya minus 1,4% menjadi 1,7%. Spanish flash CPI Mei 2015 naik menjadi minus 0,2% dari sebelumnya di Mei 2014 di level minus 0,6%. Data M3 money supply Eropa April 2015 juga naik menjadi 5,3% dibanding periode yang sama ditahun lalu 4,6%. “Data ekonomi Eropa cukup memberi dukungan bagi EUR menanjak di saat USD koreksi,” papar Nizar. Kesempatan ini dimanfaatkan euro untuk mempertahankan penguatannya. Walaupun kalau dilihat secara fundamental EUR masih terseret oleh permasalahan utang Yunani yang tidak kunjung usai. Apalagi utang Yunani semakin mendekati tenggat pembayarannya. Meski pembayaran utang Yunani sudah diundur menjadi akhir bulan Juni namun sampai awal Juni ini, Yunani masih belum memiliki dana untuk membayar utangnya. “Sehingga jika data ekonomi AS pada Senin (1/6) bagus, maka bisa dipastikan EUR/USD akan kembali melemah,” duga Nizar. Sebabnya, penguatan EUR ini terhitung cukup rentan dan belum memiliki daya dorong yang kuat Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
EUR/USD kembali berjaya
JAKARTA. Mata uang Euro (EUR) memanfaatkan tergelincirnya mata uang dollar Amerika Serikat (USD) untuk melanjutkan penguatannya dalam beberapa hari terakhir. Mengutip Bloomberg, Jumat (29/5) pasangan AUD/USD turun tipis 0,05% ke level 0,7645 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan pasangan USD/JPY melambung 0,16% di level 124,15. Hanya pasangan EUR/USD yang menanjak 0,34% di level 1,0986. Adapun rilis data Prelim GDP AS kuartal satu 2015 menunjukkan kemerosotan dengan hanya bertengger di level minus 0,7% dari kuartal sebelumnya yakni 0,2%. Begitu juga dengan prelim GDP Price Index AS kuartal satu 2015 yang stagnan di level minus 0,1% dari kuartal sebelumnya. Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures menuturkan bahwa penguatan yang terjadi pada pasangan EUR/USD lebih karena dorongan data ekonomi kedua negara yang kontras. Kenaikan yang terjadi juga sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir. Jumat (29/5) lalu rilis data ekonomi Eropa seperti german retail sales April 2015 naik dari sebelumnya minus 1,4% menjadi 1,7%. Spanish flash CPI Mei 2015 naik menjadi minus 0,2% dari sebelumnya di Mei 2014 di level minus 0,6%. Data M3 money supply Eropa April 2015 juga naik menjadi 5,3% dibanding periode yang sama ditahun lalu 4,6%. “Data ekonomi Eropa cukup memberi dukungan bagi EUR menanjak di saat USD koreksi,” papar Nizar. Kesempatan ini dimanfaatkan euro untuk mempertahankan penguatannya. Walaupun kalau dilihat secara fundamental EUR masih terseret oleh permasalahan utang Yunani yang tidak kunjung usai. Apalagi utang Yunani semakin mendekati tenggat pembayarannya. Meski pembayaran utang Yunani sudah diundur menjadi akhir bulan Juni namun sampai awal Juni ini, Yunani masih belum memiliki dana untuk membayar utangnya. “Sehingga jika data ekonomi AS pada Senin (1/6) bagus, maka bisa dipastikan EUR/USD akan kembali melemah,” duga Nizar. Sebabnya, penguatan EUR ini terhitung cukup rentan dan belum memiliki daya dorong yang kuat Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News