EUR/USD menguat terbatas



JAKARTA. Keputusan European Central Bank (ECB) untuk mempertahankan kebijakan moneternya selama beberapa waktu ke depan menahan pergerakan euro. Hanya saja posisi euro masih mampu mengungguli USD yang terseret penantian pasar pada pertemuan Presiden AS dan China yang sedang berlangsung.

Mengutip Bloomberg, Kamis (6/4) pukul 17.45 WIB pasangan EUR/USD menguat 0,03% ke level 1,0666 dibanding hari sebelumnya.

Alwy Assegaf, Research and Analyst PT SoeGee Futures menuturkan sebenarnya euro sedang terhimpit. Pasca rilis risalah pertemuan ECB, disampaikan oleh Gubernur Mario Draghi bahwa ECB tidak akan merubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat.


Termasuk mengenai quantitative easing dan suku bunga setidaknya hingga laju inflasi bergerak tumbuh sebagaimana yang diharapkan.

“Walau kemudian data pemesanan pabrikan Jerman Maret 2017 yang tumbuh dari minus 6,8% menjadi 3,4% memberikan dukungan bagi euro untuk bertahan dari kejatuhan lebih dalam,” tutur Alwy.

Di saat yang bersamaan, data ISM non manufaktur PMI AS Maret 2017 yang dirilis Rabu (5/4) malam ternyata memburuk dari 57,6 menjadi 55,2.

Efeknya USD terhimpit koreksi. Belum lagi kini pasar bersikap waspada menanti pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China, Xi Jinping Kamis (6/4) malam.

Selama ini Trump diketahui bersikap dingin dengan China sehingga jika nantinya tidak ada kesepakatan yang signifikan, maka bukan tidak mungkin USD semakin terpojok. “Lemahnya USD ini secara langsung memberikan angin segar bagi euro,” imbuh Alwy.

Mengingat pasar juga sedang menanti pidato lanjutan dari Draghi dini hari nanti. Jika Draghi tidak merubah pernyataannya dan tetap mempertahankan nada dovish maka euro berpotensi kembali tertekan.

Peluang EUR/USD melemah lagi masih terbuka lebar. “Sebab data-data ekonomi Eropa yang akan rilis tidak signifikan berbeda dengan AS yang menanti data sektor tenaga kerja,” kata Alwy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto