JAKARTA. Pergerakan euro dan the greenback yang saling tarik menarik disebabkan karena antisipasi pelaku pasar terhadap hasil pertemuan European Central Bank.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/1) pukul 16.30 WIB pasangan EUR/USD unggul 0,07% ke level 1,0898 dibanding hari sebelumnya. “Karena USD sendiri sedang melemah akibat kemerosotan data inflasi, euro memanfaatkan ruang untuk unggul tipis,” kata Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.

Hanya saja memang euro tidak bisa melesat tajam, sebabnya pasar sedang menantikan rilis suku bunga ECB yang diprediksi bertahan di level 0,05%.

Selain itu pasar juga menanti pernyataan Mario Draghi, Gubernur ECB. Itu akan jadi penentu arah outlook ekonomi Eropa ke depannya.

Ada dua skenario. Pertama, jika Draghi mempertahankan kebijakannya dan tidak memberikan pernyataan negatif mengenai gejolak ekonomi global maka Eropa cukup kuat bertahan.

Kedua, jika Draghi menyatakan turunnya harga minyak dan gejolak ekonomi global menahan peluang Eropa menaikkan inflasi, maka pelonggaran stimulus tambahan dalam waktu dekat bisa jadi jalan keluar. “Itu buruk bagi euro pastinya,” ujar Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto