JAKARTA. Kondisi Papua semakin membara. Setelah menewaskan 12 orang, terdiri dari 8 orang TNI, dan 4 orang masyarakat sipil, kelompok penembak juga mengacam anggota TNI yang hendak menjemput tujuh jezanah di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, terjadi penembakan terhadap helikopter TNI saat hendak mengevakuasi jenazah prajurit TNI tadi pagi. Jadi sekarang, proses evakuasi terpaksa ditunda karena faktor keamanan dan faktor cuaca mengalami perubahan sangat cepat. "Jadi kami tunggu sampai dengan waktu yang tepat," ujar Djoko di Kantor Presiden saat hendak menghadiri rapat terbatas soal Papua, Jumat (22/2). Dari penjelasannya, Djoko membeberkan faktor keamanan masih belum stabil di daerah kejadian. Bahkan Helikopter milik TNI dan salah seorang awaknya ditembak dari salah satu rumah di dekat jenazah TNI yang gugur tersebut. Djoko mengaku belum mengetahui persis siapa yang melakukan penyerangan. Ia juga belum bisa memastikan apakah akan ada operasi militer besar-besaran terhadap pelaku penembakan di Papua. Namun Djoko memastikan, meskipun sampai saat ini belum ada keputusan soal penanganan di Papua, TNI akan menghadapi para penembak tersebut dengan senjata. Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono juga menuturan hal yang sama dengan Djoko. Namun ia menambahkan bahwa pasukannya akan mengambil ketujuh jenazah prajurit tersebut, apa pun yang terjadi. Setelah itu setiap jenazah akan disemayamkan dan dikirim ke daerah masig-masing sesuai dengan permintaan keluarga. Sampai saat ini, opsi yang dilakukan adalah dengan menambah kekuatan. Namun Agus menekankan bahwa dengan meningkatkan pasukan, tujuan utamanya adalah meningkatkan semangat prajurit yang sedang bertugas di sana. Soal keputusan tindaklanjutnya, akan diputuskan siang ini bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Evakuasi jenazah tertunda karena faktor keamanan
JAKARTA. Kondisi Papua semakin membara. Setelah menewaskan 12 orang, terdiri dari 8 orang TNI, dan 4 orang masyarakat sipil, kelompok penembak juga mengacam anggota TNI yang hendak menjemput tujuh jezanah di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, terjadi penembakan terhadap helikopter TNI saat hendak mengevakuasi jenazah prajurit TNI tadi pagi. Jadi sekarang, proses evakuasi terpaksa ditunda karena faktor keamanan dan faktor cuaca mengalami perubahan sangat cepat. "Jadi kami tunggu sampai dengan waktu yang tepat," ujar Djoko di Kantor Presiden saat hendak menghadiri rapat terbatas soal Papua, Jumat (22/2). Dari penjelasannya, Djoko membeberkan faktor keamanan masih belum stabil di daerah kejadian. Bahkan Helikopter milik TNI dan salah seorang awaknya ditembak dari salah satu rumah di dekat jenazah TNI yang gugur tersebut. Djoko mengaku belum mengetahui persis siapa yang melakukan penyerangan. Ia juga belum bisa memastikan apakah akan ada operasi militer besar-besaran terhadap pelaku penembakan di Papua. Namun Djoko memastikan, meskipun sampai saat ini belum ada keputusan soal penanganan di Papua, TNI akan menghadapi para penembak tersebut dengan senjata. Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono juga menuturan hal yang sama dengan Djoko. Namun ia menambahkan bahwa pasukannya akan mengambil ketujuh jenazah prajurit tersebut, apa pun yang terjadi. Setelah itu setiap jenazah akan disemayamkan dan dikirim ke daerah masig-masing sesuai dengan permintaan keluarga. Sampai saat ini, opsi yang dilakukan adalah dengan menambah kekuatan. Namun Agus menekankan bahwa dengan meningkatkan pasukan, tujuan utamanya adalah meningkatkan semangat prajurit yang sedang bertugas di sana. Soal keputusan tindaklanjutnya, akan diputuskan siang ini bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.