KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus memantau proses evakuasi wisatawan di Lombok dan Bali, pasca gempa besar yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, aksesbilitas menjadi hal paling penting karena untuk proses evakuasi dari Lombok, termasuk Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) dibutuhkan dua moda transportasi yaitu udara dan laut. Untuk transportasi laut, KMP Dharma Rucitra 3 dengan kapasitas penumpang 326 dan luas cardeck 685 meter persegi telah diberangkatkan. Selain itu, Kapal Dharma Kencana 3 dengan luas 560 meter persegi dan kapasitas 310 penumpang juga merapat ke Kepulauan Gili. Kementerian Pariwisata juga mengerahkan lima bus untuk membantu evakuasi wisatawan di NTB.
Evakuasi turis pasca gempa NTB, pemerintah kerahkan kapal dan penerbangan ekstra
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus memantau proses evakuasi wisatawan di Lombok dan Bali, pasca gempa besar yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, aksesbilitas menjadi hal paling penting karena untuk proses evakuasi dari Lombok, termasuk Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) dibutuhkan dua moda transportasi yaitu udara dan laut. Untuk transportasi laut, KMP Dharma Rucitra 3 dengan kapasitas penumpang 326 dan luas cardeck 685 meter persegi telah diberangkatkan. Selain itu, Kapal Dharma Kencana 3 dengan luas 560 meter persegi dan kapasitas 310 penumpang juga merapat ke Kepulauan Gili. Kementerian Pariwisata juga mengerahkan lima bus untuk membantu evakuasi wisatawan di NTB.