Evakuasi turis pasca gempa NTB, pemerintah kerahkan kapal dan penerbangan ekstra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus memantau proses evakuasi wisatawan di Lombok dan Bali, pasca gempa besar yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, aksesbilitas menjadi hal paling penting karena untuk proses evakuasi dari Lombok, termasuk Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) dibutuhkan dua moda transportasi yaitu udara dan laut. Untuk transportasi laut, KMP Dharma Rucitra 3 dengan kapasitas penumpang 326 dan luas cardeck 685 meter persegi telah diberangkatkan.

Selain itu, Kapal Dharma Kencana 3 dengan luas 560 meter persegi dan kapasitas 310 penumpang juga merapat ke Kepulauan Gili. Kementerian Pariwisata juga mengerahkan lima bus untuk membantu evakuasi wisatawan di NTB.


Sedangkan dari jalur udara, maskapai Garuda Indonesia juga sudah menyiapkan penerbangan tambahan. "Garuda Indonesia sudah mengganti dengan wider aircraft untuk dua penerbangan hari ini dan juga extra flight yang langusng terisi penuh. Sistem penjualan tetap sama menggunakan booking online," ujar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima kontan.co.id, Senin (6/8).

Selain itu, Kemenpar juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Poltekpar Lombok, Bali Tourism Hospitality yang sudah berada di lokasi dan bekerjasama dengan instansi dan badan penanggulangan dan penanganan bencana untuk mendukung pelayanan kepada wisatawan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga terus memantau sampai wisatawan tertangani dan terangkut dari Kepulauan Gili. "Saya terus berkoordinasi dengan tim Kemenhub di NTB untuk melayani wisatawan di Lombok," ujarnya.

PT Pelni juga sedang mengirimkan bantuan ke Pelabuhan Lembar Lombok guna mengevakuasi wisatawan yaitu dengan memberangkatkan KM Binaiya dari Lombok menuju Pelabuhan Benoa Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat