KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpotensi menambah impor Lithium dari Australia untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Hal ini menjadi salah satu pembahasan untuk masuk dalam evaluasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Pembahasan tersebut menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, Australia mempunyai lithium dan mangan. Saat ini Indonesia impor sekitar 80.000 ton lithium dari Australia untuk diproses di kawasan industri yang ada di Morowali.
Evaluasi IA-CEPA, Indonesia Berpotensi Menambah Impor Lithium dari Australia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpotensi menambah impor Lithium dari Australia untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Hal ini menjadi salah satu pembahasan untuk masuk dalam evaluasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Pembahasan tersebut menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, Australia mempunyai lithium dan mangan. Saat ini Indonesia impor sekitar 80.000 ton lithium dari Australia untuk diproses di kawasan industri yang ada di Morowali.