Evaluasi Program MBG Sepekan, Celios: Ada Efek Multiplier yang Gagal Diminimalisir



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto telah berlangsung sepekan. Namun demikian, pelaksanaan program ini menimbulkan efek multiplier yang dinilai dampaknya gagal diminimalisir pemerintah.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, salah satu dampaknya yakni kepada penjaja makanan alias kantin sekolah. Menurut dia, banyak pihak yang mengeluhkan pelibatan kantin sekolah sangat kecil.

“Awalnya mereka bisa mendapatkan pendapatan dari aktivitas sekolah, adanya makan bergizi gratis justru menurunkan pendapatan mereka. Efek seperti ini yang akhirnya menurunkan multiplier effect kepada ekonomi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).


Nailul menuturkan, dari sisi gizi banyak yang menganalisis bahwa masih terdapat ketimpangan gizi untuk titik program satu dengan yang lain. Maka, kata dia, dari sudut pandang ekonomi, diperlukan langkah pelibatan masyarakat yang bersinggungan dengan aktivitas sekolah.

Baca Juga: Realisasi Janji Prabowo, Cek Daftar Sekolah Di Jakarta Mendapat Makan Bergizi Gratis

“Mulai dari penyediaan hingga pengantaran ada elemen warga yang terlibat namun harus memenuhi unsur standar kualitas gizi yang ditetapkan juga. Jangan sampai ada telur rebus yang belum dikupas,” tuturnya.

Untuk diketahui, pemerintah resmi memulai program MBG pada Senin (6/1) secara nasional. Peluncuran tahap pertama dilakukan di 190 titik layanan pada 26 provinsi.

Disebut-sebut, jumlah titik layanan bakal terus bertambah secara bertahap hingga 937 titik hingga akhir Januari 2025.

Selanjutnya: Orang Tua Bisa Coba, Ini 5 Permainan Ini Bisa Asah Kemampuan Otak Anak

Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Kopi, Awas GERD!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati