KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto telah berlangsung sepekan. Namun demikian, pelaksanaan program ini menimbulkan efek multiplier yang dinilai dampaknya gagal diminimalisir pemerintah. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, salah satu dampaknya yakni kepada penjaja makanan alias kantin sekolah. Menurut dia, banyak pihak yang mengeluhkan pelibatan kantin sekolah sangat kecil. “Awalnya mereka bisa mendapatkan pendapatan dari aktivitas sekolah, adanya makan bergizi gratis justru menurunkan pendapatan mereka. Efek seperti ini yang akhirnya menurunkan multiplier effect kepada ekonomi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).
Nailul menuturkan, dari sisi gizi banyak yang menganalisis bahwa masih terdapat ketimpangan gizi untuk titik program satu dengan yang lain. Maka, kata dia, dari sudut pandang ekonomi, diperlukan langkah pelibatan masyarakat yang bersinggungan dengan aktivitas sekolah. Baca Juga: Realisasi Janji Prabowo, Cek Daftar Sekolah Di Jakarta Mendapat Makan Bergizi Gratis