Ewindo luncurkan lima benih baru tahan virus



JAKARTA. Perusahaan benih hortikultura asal Belanda, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) kembali meluncurkan lima varietas baru yang diklaim sebagai benih unggulan. Varietas benih terbaru ini diklaim memiliki ketahanan terhadap serangan virus Gemini dan mampu berproduksi lebih tinggi 25% dari varietas sebelumnya.

Peluncuran varietas baru ini juga diharapkan bisa mempertahankan pangsa pasar benih Ewindo di dalam negeri yang saat ini sebesar 40% untuk benih hortikultura. Managing Director PT Ewindo Glenn Pardede mengatakan kelima varietas baru ini dirancang lebih baik untuk memastikan bisa bersaing di pasaran. Menurutnya, butuh waktu lama untuk penelitian varietas ini sebelum akhirnya diluncurkan.

"Kami biasanya menganggarkan dana antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar untuk penelitian satu varietas saja dengan waktu sekitar tiga tahun," ujarnya akhir pekan lalu. Glenn mengatakan, lima varietas tersebut meliputi tomat varietas Optima F1 dan Ultima F1, terong varietas Yuvita F1 dan Hitavi F1, dan cabai besar varietas Baja F1 yang lebih unggul terhadap serangan virus gemini dan mampu berproduksi lebih tinggi rata-rata 25% dari varietas lain.


"Varietas ini kami siapkan juga untuk menggantikan benih produksi kami sebelumnya," terangnya. Menurut Gleen, benih baru yang diluncurkan ini menggunakan generation breeding yang sudah memasuki level 4 di Belanda, sementara di Indonesia baru memasuki level 1. Dengan keunggulan tersebut Ewindo optimis tetap menjadi leader dalam memproduksi benih hortikultura di Indonesia. Ia mengambil contoh seperti benih tomat produksi Ewindo selama ini menjadi market leader karena ada produk Optima F1 dan Ultima F1 yang memiliki resistensi terhadap penyakit.

Begitu juga dengan cabai, virus Gemini selalu muncul selama musim hujan dan itu menjadi salah satu faktor sering gagalnya panen cabai. Untuk itu Ewindo mengeluarkan varietas baru yang tahan penyakit sehingga ke depannya produksi cabai nasional dapat dipenuhi. Ewindo menargetkan dapat menjual benih sayuran sebanyak 3.400 ton pada tahun ini. Target itu lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang 3.000 ton.

Dari sekitar 28 jenis komoditas sayuran yang dijual, penjualan benih jagung manis mendominasi penjualan Erwindo dengan market share sekitar 30%. Kemudian disusul penjualan benih tomat dan cabai, yang menguasai 35% dan sisanya benih sayuran lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan