Ewindo proyeksi ekspor benih naik 10% pada 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT East West Seed Indonesia (Ewindo) memproyeksikan ekspor benihnya akan meningkat sebesar 10% di tahun mendatang. Managing Director Ewindo, Glenn Pardede mengatakan, hal ini dikarenakan adanya permintaan pasar yang meningkat.

Menurut Glenn, peningkatan ekspor benih tersebut dikarenakan adanya perubahan iklim. Thailand misalnya, tahun ini terjadi banjir yang menyebabkan permintaan benih mereka meningkat pesat.

"Ekspor sebenarnya berdasarkan pemesanan. Yang pasti kontrak yang kami miliki untuk tahun depan lebih besar dibandingkan tahun ini. Thailand sudah order, mungkin mereka khawatir akan pemenuhan benihnya," ujar Glenn, Kamis (21/12).


Tahun ini, Ewindo memperkirakan total ekspor benihnya hingga akhir 2017 mencapai 450 ton atau melebihi target awal yakni 200 ton.

Glenn mengungkap, perubahan iklim menjadi penyebab utama. Ekspor benih kangkung pun tergolong paling besar karena ketersediaan benih kangkung di Indonesia masih ada.

Glenn berpendapat, iklim yang berbeda-beda di tiap wilayah di Indonesia menjadi sebuah keuntungan karena produksi benih tetap bisa dijalankan.

Selain benih kangkung, Ewindo pun mengimpor benih lain seperti kacang panjang, paria, labu, mentimun dan beberapa benih lain. Dia bilang, banyak negara yang memesan benih ke Indonesia karena biaya produksinya yang tergolong lebih murah dibandingkan negara lain.

Negara tujuan Ekspor Ewindo adalag Jepang, Singaputa Filipina, Vietnam, Hongkong, India, Myanmar; Malaysia, dan Thailand. Menurut Glenn, negara yang memiliki nilai penjualan yang tinggi adalah Thailand, Malaysia, dan Jepang.

Dia pun mengatakan, terdapat beberapa benih yang memiliki potensi untuk ditingkatkan eskpornya. Benih tersebut adalah benih kangkung, timun, melon, labu, serta semangka.

Menurut Glenn, jumlah produksi benih tersebut masih sangat besar di Indonesia. Baru-baru ini Ewindo pun mulai mengekspor 710 ton benih kangkung ke Thailand, Jepang; dan Myanmar yang dilakukan secara bertahap hingga Maret 2018.

Glenn mengungkap, ekspor benih Ewindo tidak terlepas dari riset dan pembinaan petani secara berkelanjutan. Ewindo pun sudah membina sekitar 12.500 petani produksi benih dengan 62.500 tenaga pollinator yang bekerja pada petani produksi dan tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan NTB.

Menurut Glenn, ekspor ini turut memberikan keuntungan bagi petani produksi benih. "Petani memiliki jaminan harga beli, ada jaminan kuantitas dan kualitas. Dari harga beli tersebut petani itu bisa berinvestasi," ujar Glenn.

Sementara itu, Glenn menyebutkan bahwa ekspor benih Ewindo hanya menyumbang sekitar 10% untuk total penjualan. Menurut Glenn, hal ini dikarenakan Ewindo lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia. Sayangnya, Glenn enggan menyebut berapa pendapatan yang diperoleh Ewindo lewat ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto