NEW YORK. Unek-unek mantan karyawan yang dikemukakan secara umum seolah-olah menjadi tren baru di Amerika Serikat (AS). Setelah mantan petinggi Goldman Sachs yang terang-terangan kecewa dengan perusahaannya tempat dulu ia bekerja, kini giliran mantan karyawan Google yang melontarkan hal tak sedap. James Whittaker menembakkan pendapat pedas di blog Microsoft tentang mengapa ia meninggalkan Google. Runtuhnya budaya perusahaan menjadi alasan utama bagi insinyur ini kembali berpaling ke Microsoft. "Tiga bulan terakhir bekerja di Google, saya merasakan angin depresi," tulis Whittaker, yang merupakan pemimpin tim rekayasa untuk jejaring sosial Google+. Passion yang ia rasakan di Google sebelum Google+ adalah kebebasan inovasi teknologi. Namun setelah berhasil menciptakan jejaring sosial, perusahaan seolah menjadi pengeruk ladang iklan yang mengenyampingkan inovasi teknologi.
Ex karyawan : Google+ telah menghancurkan Google
NEW YORK. Unek-unek mantan karyawan yang dikemukakan secara umum seolah-olah menjadi tren baru di Amerika Serikat (AS). Setelah mantan petinggi Goldman Sachs yang terang-terangan kecewa dengan perusahaannya tempat dulu ia bekerja, kini giliran mantan karyawan Google yang melontarkan hal tak sedap. James Whittaker menembakkan pendapat pedas di blog Microsoft tentang mengapa ia meninggalkan Google. Runtuhnya budaya perusahaan menjadi alasan utama bagi insinyur ini kembali berpaling ke Microsoft. "Tiga bulan terakhir bekerja di Google, saya merasakan angin depresi," tulis Whittaker, yang merupakan pemimpin tim rekayasa untuk jejaring sosial Google+. Passion yang ia rasakan di Google sebelum Google+ adalah kebebasan inovasi teknologi. Namun setelah berhasil menciptakan jejaring sosial, perusahaan seolah menjadi pengeruk ladang iklan yang mengenyampingkan inovasi teknologi.