Exchange uang kripto asal Malaysia, Bitradx akan beroperasi di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitradx, exchange aset kripto asal Malaysia akan segera beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini akan menambah pemain kripto global yang masuk pasar Indonesia, setelah sebelumnya sudah ada Coinone dari Korea Selatan dan Luno dari Inggris.

"Kami mulai beroperasi di Indonesia itu rencananya minggu depan, awal September,"ujar Robby Tan, CEO Bitradx di Jakarta, Jumat (31/8).

Selain di Indonesia, Bitradx juga akan beropeasi di sejumlah negara di Asia yaitu Malaysia, China, Taiwan, Filipina, Vietnam, Brunei, dan Kamboja.


Menurut Robby, pasar kripto Indonesia cukup menjanjikan karena di Indonesa terdapat banyak trader uang kripto. Hal ini tercermin dari nilai transaksi di sejumlah exchange uang kripto yang sudah eksis di Indonesia seperti Indodax yang sempat mencapai Rp 1 triliun.

Selain itu, pemain kripto di Indonesia, menurut dia, cukup matang dalam arti cukup memahami teknologi blockchain yang mendasari kripto aset.

Robby mengatakan sebelum beroperasi, pihaknya telah melaporkan diri ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Tetapi, bukan untuk memperoleh izin karena saat ini lembaga tersebut masih menyusun regulasi terkait uang kripto setelah sebelumnya menetapkan uang kripto sebagai komoditi.

Pada pertemuan dengan Bappebti itu, menurut dia, diungkapkan bahwa akhir tahun ini, aturan teknis terkait uang kripto akan diterbitkan. "Kami sangat mendukung, sangat antusias. Ini suatu informasi yang menarik bagi Indonesia. Karena kita tahu, di Indonesia ini penggemar aset digital itu sangat banyak,"ujarnya.

Ada pun kripto yang akan di-listing di platform Bitradx, menurut Robby adalah BTX yaitu token milik Bitradx sendiri. "Kami punya token sendiri, nantinya itu yang akan bersaing dengan beberapa koin dari luar. Sementara kita dengan BTC, Ethereum. Nanti banyaklah koin-koin yang bagus yang ada di CoinMarketCap," ujarnya.

Total suplai token BTX sendiri sebanyak 20 juta token. Namun, yang akan dijual ke publik sebanyak 10 juta token. Penjualan fase pertama sudah dilakukan pada 13 Agustus-19 Agustus, sebanyak 2 juta token.

Kemudian penjualan fase kedua pada 20 Agustus-26 Agustus sebanyak 3 juta token. Dan fase ketiga dimulai pada 27 Agustus hingga 2 September sebanyak 5 juta token.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat