JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) sudah melakukan antisipasi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Hal ini dilakukan lantaran perseroan memiliki utang cukup besar dalam dolar AS. Direktur Keuangan EXCL, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, per tahun 2014 EXCL memiliki utang jatuh tempo sekitar Rp 29,6 triliun. Sebesar 66% dari total utang atau sekitar Rp 19,5 triliun dalam valuta asing, sedangkan sisanya 34% atau sekitar Rp 10,1 triliun dalam mata uang rupiah. "Kita sudah hedging 63% dari total utang valuta asing," ungkapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan EXCL, Rabu (1/4). Ke depan, EXCL akan kembali melakukan hedging jika kondisi rupiah lebih stabil. Perseroan juga berupaya memaksimalkan penggunaan anggaran belanja modal (capex) dalam rupiah.
EXCL hedging 63% utang valasnya
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) sudah melakukan antisipasi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Hal ini dilakukan lantaran perseroan memiliki utang cukup besar dalam dolar AS. Direktur Keuangan EXCL, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, per tahun 2014 EXCL memiliki utang jatuh tempo sekitar Rp 29,6 triliun. Sebesar 66% dari total utang atau sekitar Rp 19,5 triliun dalam valuta asing, sedangkan sisanya 34% atau sekitar Rp 10,1 triliun dalam mata uang rupiah. "Kita sudah hedging 63% dari total utang valuta asing," ungkapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan EXCL, Rabu (1/4). Ke depan, EXCL akan kembali melakukan hedging jika kondisi rupiah lebih stabil. Perseroan juga berupaya memaksimalkan penggunaan anggaran belanja modal (capex) dalam rupiah.