EXCL lepas saham treasury Rp 1,31 triliun



JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) merealisasikan pelepasan seluruh saham simpanan (treasury stock). Perseroan ini melepas 231,11 juta saham treasury setara 2,7% dari total kepemilikan saham XL.

Direktur Keuangan EXCL, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, saham itu ditawarkan di harga rerata pasar Rp 5.708 per saham. Harga itu berada di atas harga minimum Rp 5.280 per saham. Dari penjualan saham ini, EXCL mengantongi dana segar sebesar Rp 1,31 triliun.

Saham treasury ini berasal dari aksi buyback saham EXCL dari para pemegang saham yang tidak menyetujui aksi merger dengan PT Axis Telekom 21 April. Saat itu EXCL menggelontorkan Rp 1,22 triliun untuk membeli kembali saham. Artinya, EXCL meraih keuntungan Rp 98,91 miliar dari penjualan saham treasury ini.


Hasnul Suhaimi, Direktur Utama EXCL mengatakan, penjualan saham itu dilakukan di pasar terbuka, baik kepada investor lokal maupun investor asing. Penjualan itu dilakukan sejak Juli dan tuntas pada Senin (1/9). Harapannya, posisi keuangan EXCL bisa meningkat. "Dananya untuk kebutuhan internal," ujar Hasnul, kepada KONTAN.

Sebenarnya, EXCL memiliki fleksibilitas jangka waktu tiga tahun untuk menjual. Namun, EXCL juga membutuhkan banyak dana tambahan untuk ekspansi. Tahun ini, belanja modal EXCL Rp 7 triliun. EXCL sudah mengantongi utang dari United Overseas Bank Limited US$ 100 juta untuk tambahan modal kerja.

Analis OSO Securities, Andri Goklas mengatakan, langkah EXCL menjual kembali saham simpanan cukup tepat. Di sisi lain, perseroan ini akan mendapatkan dana tambahan untuk ekspansi. Apalagi, XL harus mengurangi kerugian.

Andri mengatakan, XL harus memperkuat lindung nilai jika tak ingin rugi kurs terus membengkak. Dia yakin, EXCL bisa mengejar ketertinggalan dan memperbaiki laporan keuangan di sisa tahun ini.

Andri yakin, pendapatan XL tumbuh 13,3% menjadi Rp 24,09 triliun. Andri merekomendasikan, buy di Rp 6.350 per saham. Senin (1/9), saham EXCL ditutup menguat 0,84% ke Rp 6.000.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana