JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menjual kembali secara bertahap saham hasil pembelian kembali (buy back) sebesar 2,8% atau setara 231,11 juta saham. Asal tahu saja, pada 21 April lalu, perusahaan halo-halo ini telah melakukan buy back 2,8% saham dari para pemegang saham yang tidak menyetujui aksi merger dengan PT Axis Telecom. Harga buy back dipatok Rp 5.280 per saham. Untuk memuluskan aksi ini, EXCL menggelontorkan Rp 1,22 triliun.Direktur Utama EXCL Hasnul Suhaimi mengatakan, pasca buy back, perusahaan memiliki banyak saham. "Maka akan kita jual kembali," ujarnya, Kamis, (26/6).Perusahaan berencana melepas kembali saham buyback tersebut di atas harga pembelian. EXCL memiliki fleksibilitas jangka waktu tiga tahun untuk melakukan penjualan. Namun Hasnul bilang, pihaknya akan melepas saham tersebut secara bertahap agar tidak merusak harga sahamnya di pasar.Rencananya, EXCL akan memanfaatkan hasil penjualan saham tersebut untuk modal kegiatan operasional. Tahun ini, EXCL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 7 triliun yang bersumber dari kas internal dan pinjaman eksternal. Pada kuartal pertama, kas dan setara kas EXCL tercatatĀ Rp 2,47 triliun. Lalu untuk tambahan modal kerja, perusahaan baru saja mengantongi utang dari United Overseas Bank Limited senilai US$ 100 juta. Dengan asumsiĀ nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sekitar Rp 12.000, berarti pinjaman tersebut bernilai Rp 1,2 triliun. "Pinjaman ini juga untuk kegiatan operasional," kata Hasnul.Pada kuartal I-2014, liabilitas EXCL sebesar Rp 46,25 triliun, sedangkan ekuitas hanya Rp 14,47 triliun. jadi, rasio utang terhadap modal alias Debt to Equity Ratio (DER) emiten ini mencapai 3,19 kali.Saham berpotensi naikKepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai, saham EXCL masih berpotensi menguat ke depan. Sampai akhir tahun ini, ia menebak, EXCL bisa menyentuh Rp 5.800-Rp 6.000 per saham. "Tahun ini ada potensi naik, karena bisnisnya masih jalan. Apalagi, bisnis telekomunikasi termasuk kebutuhan pokok masyarakat," paparnya.Adapun, harga buyback EXCL di Rp 5.280 per saham dinilai masuk kategori menengah dalam tiga bulan terakhir. Menurut William, harga normal EXCL di kisaran Rp 5.500 sampai Rp 5.800.EXCL pun baru meraih pinjaman dari United Overseas Bank Limited. William menilai, jumlah tersebut setara nilai buyback EXCL. "Sepertinya, pinjaman itu sekadar cara untuk mempercepat langkah stategis perusahaan. Misalnya, ketika emiten ini butuh dana untuk ekspansi, maka tak perlu menunggu hingga harga sahamnya naik," paparnya.William memperkirakan, pendapatan EXCL tahun ini naik 18%-20%. Sementara, laba bersih bisa tumbuh 10%-15%. Hanya saja, ia mengingatkan tingginya rasio utang EXCL. Apalagi emiten ini memiliki banyak utang dalam dollar AS.William merekomendasikan beli EXCL. Kemarin, EXCL ditutup naik 4,59% ke level Rp 5.125 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
EXCL melego 231,1 juta saham buyback
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menjual kembali secara bertahap saham hasil pembelian kembali (buy back) sebesar 2,8% atau setara 231,11 juta saham. Asal tahu saja, pada 21 April lalu, perusahaan halo-halo ini telah melakukan buy back 2,8% saham dari para pemegang saham yang tidak menyetujui aksi merger dengan PT Axis Telecom. Harga buy back dipatok Rp 5.280 per saham. Untuk memuluskan aksi ini, EXCL menggelontorkan Rp 1,22 triliun.Direktur Utama EXCL Hasnul Suhaimi mengatakan, pasca buy back, perusahaan memiliki banyak saham. "Maka akan kita jual kembali," ujarnya, Kamis, (26/6).Perusahaan berencana melepas kembali saham buyback tersebut di atas harga pembelian. EXCL memiliki fleksibilitas jangka waktu tiga tahun untuk melakukan penjualan. Namun Hasnul bilang, pihaknya akan melepas saham tersebut secara bertahap agar tidak merusak harga sahamnya di pasar.Rencananya, EXCL akan memanfaatkan hasil penjualan saham tersebut untuk modal kegiatan operasional. Tahun ini, EXCL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 7 triliun yang bersumber dari kas internal dan pinjaman eksternal. Pada kuartal pertama, kas dan setara kas EXCL tercatatĀ Rp 2,47 triliun. Lalu untuk tambahan modal kerja, perusahaan baru saja mengantongi utang dari United Overseas Bank Limited senilai US$ 100 juta. Dengan asumsiĀ nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sekitar Rp 12.000, berarti pinjaman tersebut bernilai Rp 1,2 triliun. "Pinjaman ini juga untuk kegiatan operasional," kata Hasnul.Pada kuartal I-2014, liabilitas EXCL sebesar Rp 46,25 triliun, sedangkan ekuitas hanya Rp 14,47 triliun. jadi, rasio utang terhadap modal alias Debt to Equity Ratio (DER) emiten ini mencapai 3,19 kali.Saham berpotensi naikKepala Riset Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai, saham EXCL masih berpotensi menguat ke depan. Sampai akhir tahun ini, ia menebak, EXCL bisa menyentuh Rp 5.800-Rp 6.000 per saham. "Tahun ini ada potensi naik, karena bisnisnya masih jalan. Apalagi, bisnis telekomunikasi termasuk kebutuhan pokok masyarakat," paparnya.Adapun, harga buyback EXCL di Rp 5.280 per saham dinilai masuk kategori menengah dalam tiga bulan terakhir. Menurut William, harga normal EXCL di kisaran Rp 5.500 sampai Rp 5.800.EXCL pun baru meraih pinjaman dari United Overseas Bank Limited. William menilai, jumlah tersebut setara nilai buyback EXCL. "Sepertinya, pinjaman itu sekadar cara untuk mempercepat langkah stategis perusahaan. Misalnya, ketika emiten ini butuh dana untuk ekspansi, maka tak perlu menunggu hingga harga sahamnya naik," paparnya.William memperkirakan, pendapatan EXCL tahun ini naik 18%-20%. Sementara, laba bersih bisa tumbuh 10%-15%. Hanya saja, ia mengingatkan tingginya rasio utang EXCL. Apalagi emiten ini memiliki banyak utang dalam dollar AS.William merekomendasikan beli EXCL. Kemarin, EXCL ditutup naik 4,59% ke level Rp 5.125 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News