JAKARTA. Merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Axis Telekom Indonesia dikhawatirkan akan membebani kinerja EXCL. Ini karena Axis memiliki utang besar. Namun, EXCL mengklaim, biaya pencaplokan Axis tersebut sudah termasuk pelunasan utang. Sekretaris Perusahaan EXCL, Murni Nurdini mengatakan, nilai akuisisi Axis senilai US$ 865 juta atau Rp 10,04 triliun (kurs 1 US$ = Rp 11.613), sudah termasuk pelunasan utang. Dari jumlah itu, sebesar US$ 100 untuk membayar kepada Teleglobal Investments B.V. Lalu, senilai US$ 864,9 juta setara Rp 9,83 triliun untuk melunasi utang Axis ke pihak ketiga. "EXCL mengakuisisi 95% Axis dalam kondisi bebas utang atau debt free," tulis Murni, dalam keterbukaan informasi ke bursa. Meski pengambilalihan Axis oleh EXCL ini diklaim bebas utang, analis masih beranggapan, akuisisi ini tetap akan membebani kinerja EXCL. "Secara keseluruhan, kami masih yakin EXCL bisa rugi gara-gara Axis ini," kata analis Ciptadana Securities, Triwira Juniarta Tjandra.
EXCL: Nilai akuisisi Axis sudah termasuk utang
JAKARTA. Merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Axis Telekom Indonesia dikhawatirkan akan membebani kinerja EXCL. Ini karena Axis memiliki utang besar. Namun, EXCL mengklaim, biaya pencaplokan Axis tersebut sudah termasuk pelunasan utang. Sekretaris Perusahaan EXCL, Murni Nurdini mengatakan, nilai akuisisi Axis senilai US$ 865 juta atau Rp 10,04 triliun (kurs 1 US$ = Rp 11.613), sudah termasuk pelunasan utang. Dari jumlah itu, sebesar US$ 100 untuk membayar kepada Teleglobal Investments B.V. Lalu, senilai US$ 864,9 juta setara Rp 9,83 triliun untuk melunasi utang Axis ke pihak ketiga. "EXCL mengakuisisi 95% Axis dalam kondisi bebas utang atau debt free," tulis Murni, dalam keterbukaan informasi ke bursa. Meski pengambilalihan Axis oleh EXCL ini diklaim bebas utang, analis masih beranggapan, akuisisi ini tetap akan membebani kinerja EXCL. "Secara keseluruhan, kami masih yakin EXCL bisa rugi gara-gara Axis ini," kata analis Ciptadana Securities, Triwira Juniarta Tjandra.