EXCL tidak akan percepat pembayaran utangnya



JAKARTA. Tidak seperti tahun lalu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) hingga kini belum memiliki rencana mempercepat pembayaran utang. Tahun lalu, EXCL mempercepat pelunasan utang ke Bank Mandiri senilai Rp 1,44 triliun yang jatuh tempo di 2012.

Johnson Chan, Senior Vice President Corporate Finance EXCL, menegaskan bahwa setiap tahun strategi pembayaran utang perusahaan berbeda-beda. "Tahun lalu ada percepatan pembayaran utang karena utang jatuh tempo menumpuk pada tahun sebelumnya," tutur Johnson kepada KONTAN, Selasa (10/1).

Namun begitu, perseroan telah menyiapkan pendanaan untuk melunasi utang yang jatuh tempo pada tahun ini. Satu di antaranya adalah pelunasan obligasi Excelcom II senilai Rp 1,5 triliun yang akan jatuh tempo April 2012. EXCL akan melunasi utang dari pinjaman ke Bank Mandiri yang didapat 20 Oktober 2011.


Surat utang yang bakal jatuh tempo 26 April 2012 tersebut memiliki bunga 10,35% per tahun, yang dibayar setiap kuartal. Sementara bunga pinjaman baru yang didapat EXCL dari Mandiri lebih rendah dibandingkan dengan kupon obligasi itu. Pinjaman Bank Mandiri akan menggunakan bunga mengambang, dengan acuan Jakarta inter bank offered rate (JIBOR). Sekadar informasi, suku bunga penawaran JIBOR pada Senin (9/1) untuk jangka waktu 12 bulan rata-rata 5,91%.

Selain utang tersebut, perseroan juga masih memiliki utang jatuh tempo lainnya. Di antaranya kepada Exportkreditnämnden (EKN). Namun manajemen EXCL menolak menyebutkan berapa besar utang kepada EKN yang akan dilunasi oleh perseroan.

Mengutip laporan keuangan perseroan per akhir September 2011, total utang EXCL kepada EKN senilai US$ 201,70 juta. Sebelumnya Johnson pernah bilang perseroan akan melunasi utang tersebut dengan kas internal.

Sayangnya Johnson enggan menyebutkan total utang yang jatuh tempo pada tahun 2012. "Kami akan bayar semua utang jatuh tempo tepat waktunya," kata Johnson.

Ia juga menolak menyebutkan sumber pendanaan perseroan untuk melunasi utang-utang tersebut. Yang jelas, perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk mencari utang baru senilai Rp 10 triliun yang berlaku selama tiga tahun sejak 2013. EXCL akan menggunakan utang baru itu untuk melunasi utang lamanya.

EXCL belum pula mau bicara soal total pelunasan utang tahun lalu. Alasannya laporan keuangan perseroan tahun 2011 baru akan dirilis pada awal Februari nanti. Catatan KONTAN, perseroan telah melunasi utang sekitar Rp 4,35 triliun pada tahun 2011. Pelunasan ini lebih tinggi dibanding target sebelumnya yang sebesar Rp 2,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.