Eximbank berharap nilai penjaminan Rp 9,26 triliun



JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) optimistis prospek kinerja ekspor dalam negeri tahun ini akan mencuat. Potensi peningkatan ekspor ini diyakini tak cuma bisa berdampak positif bagi bisnis usaha yang biasa disebut Eximbank.

Menurut Direktur Pelaksana II Eximbank Indra Wijaya Supriadi, geliat ekspor juga bisa merembet ke bisnis penjaminan. Terlebih, pemerintah sedang getol membangun jaringan infrastruktur.

Beberapa tahun ke belakang, bisnis penjaminan yang dijalankan Eximbank terus tumbuh. Tren ini diyakini kembali terulang di 2017. Tahun lalu, outstanding penjaminan Eximbank senilai Rp 8,13 triliun. "Tahun ini, kami menargetkan tumbuh 14% menjadi Rp 9,26 triliun," kata Indra.


Menurut dia, proyek pembangunan infrastruktur jadi salah satu penopang bisnis penjaminan lembaga ini. Lebih dari 80% bisnis penjaminan Eximbank terkait proyek penunjang ekspor.

Nah, proyek-proyek penunjang ekspor ini biasanya berhubungan dengan infrastruktur dan konstruksi. Misalnya proyek pelabuhan dan bandara. Dari jumlah kontrak pada 2016, Eximbank punya 1.108 kontrak penjaminan. Dari jumlah total tersebut, 939 kontrak berhubungan dengan penjaminan proyek.

Sementara yang lain adalah penjaminan kepabeanan 135 kontrak dan sebagian kecil lagi dari penjaminan importir dan penjaminan kredit bank.

Selain bisa menggenjot bisnis penjaminan, kinerja eksportir lebih baik juga diharapkan berdampak positif bagi bisnis pembiayaan yan dijalankan. Misalnya menekan rasio kredit bermasalah pada tahun ini. Plt Ketua Dewan Direktur Eximbank Susiwijono Moegiarso mengakui, di tahun lalu, non performing loan (NPL) Eximbank membengkak. NPL gross Eximbank hingga akhir tahun lalu tercatat 3,99% atau naik dari tahun sebelumnya 3,55%.

Menurut Susiwijono, kenaikan NPL tak lepas dari kondisi ekonomi global di 2016 terbilang lesu. Ditambah beberapa harga komoditas andalan Indonesia dalam posisi rendah. "Hal ini tentu berdampak pada likuiditas debitur," ungkap dia. Selain berharap pada permintaan pasar ekspor, Eximbank menyebut akan restrukturisasi di beberapa debitur yang punya prospek usaha namun terkendala likuiditas. Sehingga debitur punya waktu menata likuiditas.

Tahun ini, Eximbank menargetkan bisa mencatat angka outstanding pembiayaan Rp 105,09 triliun. Angka tersebut naik 18,7% dari realisasi hingga akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini