KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Eximbank mencatatkan pertumbuhan angka outstanding pembiayaan sebesar dua digit di tahun kemarin. Namun, capaian di 2017 masih belum berhasil memenuhi target yang diharapkan.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, sampai akhir Desember 2017, Eximbank memiliki outstanding pembiayaan sebesar Rp 101,02 triliun. Angka ini tumbuh 14,1% dari realisasi di akhir 2016 yang sebesar Rp 88,48 triliun.

Akan tetapi, sebelumnya Eximbank memasang target outstanding pembiayaan di angka Rp 102 triliun selama tahun 2017. "Mendekati target yang ditetapkan sebelumnya," kata Direktur Pelaksana I Eximbank Dwi Wahyudi belum lama ini.

Di tahun kemarin, Eximbank memang masih dihadapkan sejumlah tantangan dalam berbisnis. Diantaranya adalah kondisi ekonomi global, yang berimbas pada kinerja dari para eksportir yang secara tak langsung juga mempengaruhi Eximbank.

Kondisi belum optimalnya pasar terutama terjadi di sejumlah negara tujuan ekspor tradisional dari para eksportir Indonesia. Makanya di tahun lalu, Eximbank makin rajin membantu dalam pembukaan pasar-pasar ekspor baru.

Di sisi lain, kondisi kesehatan kredit Eximbank juga mencatatkan perbaikan. Hingga penghujung 2017, non performing loan (NPL) bersih dari Eximbank tercatat sebesar 3,11%. Sebelumnya net NPL Eximbank sempat menyentuh 3,54% di bulan November 2017.

kredit macet Eximbank sempat melompat di tahun ini, diantaranya karena pergerakan harga komoditas yang mengganggu keuangan dari para debitur. Juga ikut dikontribusi oleh kondisi sejumlah pasar ekspor yang belum terlalu bergairah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia