JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Bank Exim) menggandeng PT Asuransi Central Asia untuk perjanjian kerja sama kontra garansi. Ruang lingkup ini adalah penerbitan sertifikat kontra garansi oleh ACA terhadap garansi yang diterbitkan Bank Exim atas permintaan penerima proyek (principal) untuk kepentingan pemberi proyek (oblige). Nota kesepahamannya ditandatangani oleh Direktur Pelaksana Bank Exim Isnen Sutopo dan Presiden Direktur ACA Teddy Hailamsah. Penandatanganan ini dilakukan di Merchantile Executive Club, Selasa, (25/6). "Perjanjian kerja sama kontra garansi ini mencakup bid guarantee, performance guarantee, advance payment guarantee, dan maintenance guarantee yang diterbitkan oleh Bank Exim," sebut Isnen. Rencananya, kerja sama Bank Exim dan ACA akan berlangsung selama 1 tahun. Namun bila kontra garansi ini berhasil, bisa saja kedua pihak akan memperpanjang jalinan kerja samanya. Pihak ACA berharap kontra garansi ini dapat meningkatkan pendapatan premi dari lini bisnis asuransi surety bond-nya. "Target belum terlalu besar, tapi kita cukup optimis bisa mendapat Rp 20 miliar dari kerja sama ini," sebut Teddy. Meski begitu, pihak Bank Exim dan ACA menolak bilang berapa premi yang dikenakan bagi nasabah yang melakukan garansi. Teddy hanya menyebut, premi yang diberikan cukup kompetitif. Pihak Bank Exim pun merasa kerja sama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Isnen bahkan yakin, dengan plafon terbatas yang pihaknya berikan, dana tersebut dapat habis dalam 6 bulan saja. Meski begitu, ia tak mau mengatakan berapa plafon yang diberikan kepada ACA. Saat ini, ACA telah bekerja sama kontra garansi dengan 3 bank yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), PT Bank Mutiara Tbk. (BCIC), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Sedangkan bagi Bank Exim, ACA merupakan perusahaan asuransi kedelapan yang digandeng. Isnen menyebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan 2 perusahaan asuransi internasional dam 5 perusahaan asuransi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: