JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja kepada PT Industri Kereta Api (persero) senilai US$ 48,7 juta untuk proyek pengadaan kereta api. Sekretaris Lembaga Indonesia Eximbank Sunu Widi Purwoko dalam keterangannya mengatakan, fasilitas ini akan digunakan INKA untuk proyek pengadaan 150 unit kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway. Pada 2014, INKA mengikuti lelang pengadaan internasional untuk proyek Bangladesh Railway yang juga diikuti oleh perusahaan manufaktur kereta api dari India dan Tiongkok yaitu Rites Ltd dan CSR Nanjing Puzhen Co Ltd. INKA kemudian ditetapkan sebagai pemenang untuk pengadaan 100 MG (Meter Gauge) dan 50 BG (Broad Gauge) gerbong penumpang. Kontrak tersebut ditandatangani pada 27 November 2014 dengan nilai kontrak sebesar US$ 72,4 juta. BUMN yang bergerak dalam manufaktur sarana kereta api dan transportasi dan berlokasi di Madiun ini, telah berpengalaman dalam mengerjakan berbagai proyek pengadaan gerbong di luar negeri. Proyek-proyek luar negeri yang telah diselesaikan INKA antara lain proyek Freight Wagon (Malaysia), Locomotive-GE Lokindo (Filipina), Ballast Hopper Wagon (Thailand), Flat Wagon (Singapura), Passanger Coach (Bangladesh), Blizzard Center Sills dan Container Wagon Bodies (Australia). Sebelumnya, INKA diproyeksikan memperoleh proyek senilai Rp1,44 triliun pada 2015, dengan sebanyak 48 persen dari total proyek tersebut terkait dengan kegiatan ekspor. Indonesia Eximbank siap memberikan dukungan agar kegiatan ekspor INKA dapat terwujud. Indonesia Eximbank berkomitmen memberikan bantuan pembiayaan infrastruktur pendukung ekspor maupun pembiayaan dengan skema "buyer`s credit" atau "overseas financing" agar jumlah eksportir meningkat dan memberikan kontribusi terhadap ekspor nasional. Sesuai fungsi dan tugasnya yang diemban sesuai dengan UU No.2/2009 tentang LPEI, Indonesia Eximbank antara lain menyediakan fasilitas pembiayaan, penjaminan dan asuransi serta jasa konsultasi kepada eksportir Indonesia, untuk mendukung program ekspor pemerintah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Eximbank kucuri INKA US$ US$ 48,7 juta
JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja kepada PT Industri Kereta Api (persero) senilai US$ 48,7 juta untuk proyek pengadaan kereta api. Sekretaris Lembaga Indonesia Eximbank Sunu Widi Purwoko dalam keterangannya mengatakan, fasilitas ini akan digunakan INKA untuk proyek pengadaan 150 unit kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway. Pada 2014, INKA mengikuti lelang pengadaan internasional untuk proyek Bangladesh Railway yang juga diikuti oleh perusahaan manufaktur kereta api dari India dan Tiongkok yaitu Rites Ltd dan CSR Nanjing Puzhen Co Ltd. INKA kemudian ditetapkan sebagai pemenang untuk pengadaan 100 MG (Meter Gauge) dan 50 BG (Broad Gauge) gerbong penumpang. Kontrak tersebut ditandatangani pada 27 November 2014 dengan nilai kontrak sebesar US$ 72,4 juta. BUMN yang bergerak dalam manufaktur sarana kereta api dan transportasi dan berlokasi di Madiun ini, telah berpengalaman dalam mengerjakan berbagai proyek pengadaan gerbong di luar negeri. Proyek-proyek luar negeri yang telah diselesaikan INKA antara lain proyek Freight Wagon (Malaysia), Locomotive-GE Lokindo (Filipina), Ballast Hopper Wagon (Thailand), Flat Wagon (Singapura), Passanger Coach (Bangladesh), Blizzard Center Sills dan Container Wagon Bodies (Australia). Sebelumnya, INKA diproyeksikan memperoleh proyek senilai Rp1,44 triliun pada 2015, dengan sebanyak 48 persen dari total proyek tersebut terkait dengan kegiatan ekspor. Indonesia Eximbank siap memberikan dukungan agar kegiatan ekspor INKA dapat terwujud. Indonesia Eximbank berkomitmen memberikan bantuan pembiayaan infrastruktur pendukung ekspor maupun pembiayaan dengan skema "buyer`s credit" atau "overseas financing" agar jumlah eksportir meningkat dan memberikan kontribusi terhadap ekspor nasional. Sesuai fungsi dan tugasnya yang diemban sesuai dengan UU No.2/2009 tentang LPEI, Indonesia Eximbank antara lain menyediakan fasilitas pembiayaan, penjaminan dan asuransi serta jasa konsultasi kepada eksportir Indonesia, untuk mendukung program ekspor pemerintah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News