JAKARTA. Indonesia Eximbank alias Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia masih membutuhkan dana segar sebesar Rp 800 miliar untuk menopang pertumbuhan pembiayaan sampai akhir tahun ini yang dipatok naik 20% ketimbang tahun sebelumnya, yakni dari Rp 40,4 triliun menjadi sedikitnya sebesar Rp 48,8 triliun. Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana III Indonesia Eximbank mengatakan, kebutuhan dana sebesar Rp 800 miliar tersebut akan ditempuh melalui penerbitan surat utang bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2014. “Jadi, nanti tahap keempat dari Obligasi Berkelanjutan II, antara November dan Desember-lah usai penerbitan tahap ketiga Oktober ini,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (06/10). Secara keseluruhan, kebutuhan dana Indonesia Eximbank di sepanjang tahun ini mencapai Rp 8 triliun. Sebesar Rp 7,2 triliun sudah terpenuhi lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Rp 4 triliun, Tahap II Rp 500 miliar, termasuk yang sedang dalam proses, yaitu Tahap III senilai Rp 2,7 triliun.
Eximbank masih butuh dana segar Rp 800 miliar
JAKARTA. Indonesia Eximbank alias Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia masih membutuhkan dana segar sebesar Rp 800 miliar untuk menopang pertumbuhan pembiayaan sampai akhir tahun ini yang dipatok naik 20% ketimbang tahun sebelumnya, yakni dari Rp 40,4 triliun menjadi sedikitnya sebesar Rp 48,8 triliun. Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana III Indonesia Eximbank mengatakan, kebutuhan dana sebesar Rp 800 miliar tersebut akan ditempuh melalui penerbitan surat utang bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2014. “Jadi, nanti tahap keempat dari Obligasi Berkelanjutan II, antara November dan Desember-lah usai penerbitan tahap ketiga Oktober ini,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (06/10). Secara keseluruhan, kebutuhan dana Indonesia Eximbank di sepanjang tahun ini mencapai Rp 8 triliun. Sebesar Rp 7,2 triliun sudah terpenuhi lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Rp 4 triliun, Tahap II Rp 500 miliar, termasuk yang sedang dalam proses, yaitu Tahap III senilai Rp 2,7 triliun.