KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mulai melirik potensi bisnis pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pengembangan bisnis di masa yang akan datang. Direktur Exploitasi Energi Indonesia, Sudarwanta melihat ke depannya pembangkit EBT memiliki potensi dan prospek yang positif. Dia menjelaskan, sampai dengan 2021 bauran EBT di Indonesia belum mencapai 15% sedangkan pada 2025 mendatang, bauran EBT harus sudah mencapai 23%. "Sehingga kami melihat ini sangat prospektif untuk ke depan khususnya EBT dan sebenarnya di sini potensinya juga dari alam kita sendiri sangat bagus, terutama untuk hidro," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (11/1).
Selain karena prospek yang menarik, manajemen CNKO juga merasakan bahwa saat ini pembangunan PLTU batubara sudah sangat terbatas utamanya dari sisi pembiayaan. Sudarwanta mengatakan, dari dunia perbankan sudah sangat sulit membiayai proyek energi fosil sehingga strategi ke depan tentu pengembangan EBT baik untuk tenaga surya, air, dan angin. "Namun semua itu tentu diperlukan feasibility studies (FS) terlebih dahulu, cek lokasi yang benefit ke arah sana," ujarnya. Baca Juga: Exploitasi Energi Indonesia (CNKO) Fokus Jual Batubara ke PLN Direktur Exploitasi Energi Indonesia, Erry Indriyana menambahkan, ke depannya pemerintah akan mengurangi pengoperasian atau memensiunkan PLTU bertenaga batubara karena dorongan masalah lingkungan. Erry bilang, berdasarkan RUPTL yang sudah disampaikan, pembangkit EBT yang paling reasonable adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik bertenaga Mikro-Hidro (PLTMH). "Secara khusus, kami mempersiapkan untuk ke arah sana, yakni mulai menggantikan PLTU batubara ke arah yang lebih bersih. Tetapi kami juga masih menunggu kebijakan terutama dibukanya tender," jelasnya dalam kesempatan yang sama. Erry mengungkapkan, selain dari sisi kebijakan dan tender, CNKO juga harus mempertimbangkan dari sisi kelayakan hasil feasibity studies (FS). Kendati sudah melirik pembangkit EBT, Erry menegaskan, saat ini pihaknya masih melihat pemensiunan PLTU batubara tidak dilakukan dalam jangka waktu yang cepat terutama menimbang dari sisi sumber EBT apa yang paling feasible, investasi yang cukup besar dan lahan yang harus dipersiapkan.
CNKO Chart by TradingView