Expo 2020 Dubai Berakhir, Paviliun Indonesia Raih Potensi Transaksi USD 34,88 Miliar



KONTAN.CO.ID - – Perhelatan Expo 2020 Dubai membawa berkah bagi Paviliun Indonesia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi mengungkapkan, Indonesia sukses membuka banyak peluang peningkatan ekonomi nasional, termasuk memperoleh potensi perdagangan dan investasi sebesar USD 34,88 miliar dari sejumlah forum bisnis yang diselenggarakan. Ajang lima tahunan ini ditutup Kamis (31/3).

“Enam bulan gelaran Expo 2020 Dubai telah memberi kesempatan bagi Indonesia memamerkan potensi bangsa yang kita miliki dan cukup banyak capaian yang sukses kita raih. Kita juga patut berbangga karena ajang ini juga membuka mata orang-orang dari seluruh dunia berkunjung ke negeri yang kaya akan budaya dan keindahan alam,” tutur Didi.

Berbagai capaian diperoleh Indonesia berkat kegiatan-kegiatan inovatif di Paviliun Indonesia selama 26 minggu keikutsertaan di Expo 2020 Dubai. Paviliun Indonesia sukses menampilkan peluang investasi melalui 193 kegiatan, seperti forum bisnis, one-on-one meeting, dan seminar kepada Pasar Timur Tengah dan dunia.


Selain itu, juga dipamerkan lebih dari 650 produk UKM sehingga membuat produk lokal Indonesia semakin dikenal dan mampu menggencarkan ekspor nasional. Berbagai pertunjukkan budaya juga ditampilkan setiap hari untuk menambah kesemarakan dan membuat pengunjung dari belahan dunia semakin tertarik pada Indonesia.

Potensi Perdagangan dan Investasi

Didi merinci, partisipasi Indonesia di Expo 2020 Dubai telah menghasilkan pencapaian yang luar biasa, mulai dari transasksi dan potential order sebesar USD 2 miliar yang berasal dari kegiatan forum bisnis dan business matching.

Saat kunjungan Presiden Jokowi pada 4 November 2021 juga telah ditandatangani 19 perjanjian kerja sama bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dalam skema business to business (B2B) maupun government to government (G2G). Kesepakatan tersebut difokuskan pada promosi investasi nasional, perpajakan, kerja sama antara bank sentral, validasi vaksin, penyediaan platform digital untuk memfasilitasi mobilitas, pariwisata, pelatihan bersertifikat dan progresif untuk awak kapal, pelatihan pendidikan dan diplomat, serta pengelolaan hutan bakau.

Perjanjian bisnis lainnya yang berhasil diraih Indonesia dalam business matching adalah penandatanganan 4 MoU pada November 2021 melalui kegiatan misi dagang senilai USD 180 juta untuk produk perhiasan emas selama satu tahun. Selain itu, terdapat penandatanganan MoU untuk proyek konstruksi di Uni Emirat Arab dan pemasaran produk sawit Indonesia di kawasaan Timur Tengah.

Tidak hanya itu, para investor Timur Tengah dan negara lainnya juga tertarik dengan proyek IKN, pengembangan KEK dan infrastruktur, energi terbarukan, bidang pertanian, pendidikan dan kebudayaan, serta teknologi komunikasi dan informatika yang banyak menarik peluang investasi.

Sehari sebelum penutupan Paviliun Indoneaia, diadakan kesepakatan bisnis dengan Lulu Hypermarket untuk membantu industri kecil dan UKM, khususnya terkait produk halal Indonesia agar terus menyemarakkan ekspor ke pasar Timur Tengah. Pada hari penutupan, Paviliun Indonesia juga berhasil menandatangani MoU kerja sama strategis antara EGA dan INALIUM, yakni perusahaan manufaktur besar UAE dan Indonesia.

Kemeriahan Upacara

Paviliun Indonesia ditutup dengan kemeriahan pertunjukkan budaya yang spektakuler. Berbagai pencapaian Indonesia dari peletakan batu pertama dan kegiatan selama 26 minggu gelaran Expo 2020 Dubai ditampilkan dalam video kaleidoskop. Pertunjukkan budaya yang ditampilkan mulai dari tari Jaipong dan tari Bali Pesona yang dibawakan oleh Kemenparekraf. Selain itu, perhelatan penutupan ini juga diramaikan oleh beragam tarian dan lagu daerah.

“Ditutupnya Paviliun Indonesia menjadi tanda bahwa kita semua telah berhasil menjalankan amanat memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kami berharap segala pencapaian yang telah diraih dapat semakin memperluas peluang Indonesia memajukan ekonomi bangsa,” pungkas Didi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti