KONTAN.CO.ID - GEORGETOWN. Exxon Mobil Corp. menyatakan telah memulai pengeboran minyak lepas pantai di Guyana. Sejak akhir pekan lalu Exxon telah memulai pengeboran lepas pantai setelah baru-baru ini menemukan setidaknya cadangan sebesar 3,2 miliar barel minyak mentah di perairan Guyana. Mengutip Wall Street Journal, Kamis (21/6), penemuan cadangan minyak yang sangat besar ini disambut gembira oleh Pemerintah Guyana. Menteri Sumber Daya Alam Guyana, Raphael Trotman bahkan mengemukakan bahwa di masa mendatang setiap orang di Guyana bakal menjadi miliarder karena kehadiran ladang minyak super besar ini. Namun, banyak pihak skeptis bahwa hadirnya ladang minyak ini akan membawa kemakmuran bagi Guyana. Beberapa pihak menuding kesepakatan antara Pemerintah dengan Exxon hanya menguntungkan Exxon dan mitra minoritasnya, yakni Hess Corp dan Cnooc Ltd. Ada pula yang khawatir tentang berkembangnya korupsi serta meragukan kemampuan Guyana untuk bertanggung jawab menangani deposit minyak senilai hampir 50 kali produk domestik bruto (PDB).
Exxon Mobil memulai pengeboran di lepas pantai Guyana
KONTAN.CO.ID - GEORGETOWN. Exxon Mobil Corp. menyatakan telah memulai pengeboran minyak lepas pantai di Guyana. Sejak akhir pekan lalu Exxon telah memulai pengeboran lepas pantai setelah baru-baru ini menemukan setidaknya cadangan sebesar 3,2 miliar barel minyak mentah di perairan Guyana. Mengutip Wall Street Journal, Kamis (21/6), penemuan cadangan minyak yang sangat besar ini disambut gembira oleh Pemerintah Guyana. Menteri Sumber Daya Alam Guyana, Raphael Trotman bahkan mengemukakan bahwa di masa mendatang setiap orang di Guyana bakal menjadi miliarder karena kehadiran ladang minyak super besar ini. Namun, banyak pihak skeptis bahwa hadirnya ladang minyak ini akan membawa kemakmuran bagi Guyana. Beberapa pihak menuding kesepakatan antara Pemerintah dengan Exxon hanya menguntungkan Exxon dan mitra minoritasnya, yakni Hess Corp dan Cnooc Ltd. Ada pula yang khawatir tentang berkembangnya korupsi serta meragukan kemampuan Guyana untuk bertanggung jawab menangani deposit minyak senilai hampir 50 kali produk domestik bruto (PDB).