KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas melaorkan pengapalan (lifting) ke-1.000 minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, Blok Cepu. Pengapalan ini menandai total produksi kumulatif lebih dari 660 juta barel minyak melalui operasi produksi. Jumlah produksi kumulatif telah melampaui target rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. Pada momen bersejarah tersebut, EMCL, di bawah pengawasan SKK Migas, mengapalkan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina, lalu dikirim ke kilang-kilang Pemerintah yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Menteri ESDM Bidik Tambahan 42 Juta Barel Minyak dari Bor 7 Sumur di Banyu Urip Lapangan Banyu Urip memulai produksi minyak pada 15 tahun yang lalu, dan tahun 2015 tercatat sebagai pengapalan pertama. Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menyampaikan pada Minggu lalu baru saja mengikuti peresmian minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic atau BUIC, yang merupakan pengembangan lanjutan dari Lapangan Banyi Urip, Blok Cepu. “Hari ini kita kembali mengikuti peringatan Pengapalan FSO ke-1000 dari Blok Cepu. Dua peristiwa ini merupakan milestone penting dari perjalanan panjang Blok Cepu sebagai salah satu aset hulu migas yang sangat strategis dalam upaya mencapai ketahanan energi negara kita”, kata Kurnia di Jakarta, Selasa malam (13/8). Kurnia menjelaksann, produksi dari Blok Cepu merupakan penyumbang produksi migas nasional terbesar kedua untuk saat ini. Sedikit saja gangguan di blok ini akan sangat mempengaruhi profil produksi nasional.
Baca Juga: Banyu Urip Infill Clastic Blok Cepu Mulai Produksi Minyak 13 Ribu Barel per Hari "Kami menyampaikan apresiasi karena saat ini kinerja produksi minyak dari Blok Cepu berada di atas target, baik target WP&B maupun APBN. Kami berharap kinerja baik ini dapat diteruskan," ujar Kurnia. Lebih lanjut, Kurnia mengingatkan ke depan masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, termasuk menyelesaikan pengeboran 6 sumur lanjutan dari Proyek BUIC agar kontribusi lapangan Banyu Urip dapat terus dijaga dengan optimal agar dapat terus berkontribusi dalam memberikan penerimaan negara maupun pencapaian target peningkatan produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall mengatakan, EMCL juga tengah mengembangkan program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), dengan sumur B13 yang sudah produksi perdana sebanyak 13.300 barel minyak pada 6 Agustus lalu. Pengembangan ini akan semakin meningkatkan produksi minyak Blok Cepu dan memperkuat keamanan energi Indonesia, memberikan kontribusi sekitar 25% terhadap produksi minyak mentah nasional.
Baca Juga: Investasi Proyek Banyu Urip Infill Clastic Capai Rp 3,25 Triliun Sejak tahun 2008 hingga 2023, dengan total investasi sekitar Rp 57 triliun (sekitar 4 miliar dolar AS), Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp442 triliun (setara 29,5 miliar dolar AS) terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak.
Lebih dari itu, berdasarkan proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B), karena perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp421 triliun (sekitar 28,1 miliar dolar AS) dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai angka yang fantastis sebesar Rp 864 triliun (sekitar 57,6 miliar dolar AS). Selama proyek berlangsung, ExxonMobil telah mempekerjakan lebih dari 1.000 talenta terbaik Indonesia. Saat ini, lebih dari 99 persen operasi Blok Cepu dikelola oleh putra-putri terbaik tanah air. Industri hulu migas yang kuat, ditambah dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, akan terus meningkatkan manfaat berganda untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto