FAA melarang maskapai penerbangan terbang di atas wilayah udara Iran



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan perintah darurat pada Kamis (20/6) yang melarang maskapai Amerika Serikat terbang di wilayah udara yang dikendalikan Iran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman karena meningkatnya ketegangan kedua negara.

Mengutip Reuters, perintah itu keluar beberapa jam setelah United Airlines menghentikan penerbangan antara Bandara New Jersey di Newark dan ibukota India di Mumbai yang terbang melintasi wilayah udara Iran menyusul tinjauan keamanan setelah Iran menembak jatuh drone pengintai AS di atas ketinggian.

Turunnya pesawat Global Hawk yang tak bersenjata, yang dapat terbang hingga 60.000 kaki (18.300 m) adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden di wilayah Teluk.


FAA mengatakan sesuai dengan aplikasi pelacakan penerbangan, pesawat sipil terdekat beroperasi dalam jarak sekitar 45 mil laut dari drone Global Hawk AS ketika ditembak jatuh oleh rudal Iran.

"Ada banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat pencegatan," jelas FAA.

Badan itu mengatakan pihaknya tetap prihatin dengan meningkatnya ketegangan dan aktivitas militer dalam jarak yang dekat dengan rute penerbangan sipil serta kesediaan Iran untuk menggunakan rudal jarak jauh di wilayah udara internasional dengan sedikit atau tanpa peringatan.

Pada Juli 2014, penerbangan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh setelah ditembak oleh rudal Ukraina dan menewaskan 298 korban.

Larangan FAA tidak berlaku untuk maskapai dari negara lain, tetapi OPSGROUP yang memberikan panduan kepada operator maskapai mengatakan, hal ini akan dipertimbangkan oleh operator pesawat secara global.

"Sejak MH17, semua negara bergantung pada saran dari AS, Inggris, Prancis dan Jerman untuk menyoroti risiko wilayaj udara," jelas OPSGROUP.

"Ancaman penembakan pesawat sipil di Iran Selatan adalah nyata."

Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan penerbangan Qatar Airways dan Emirates di area tersebut dilarang untuk operator AS pada Jumat. Qatar dan Emirates tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja.

Sementara itu seorang juru bicara KLM mengatakan, KLM tak lagi terbang di atas Selat Hormuz.

Malaysia Airlines mengatakan mereka juga menghindari wilayah udara yang sebelumnya digunakan pada penerbangan antara Kuala Lumpur dan London, Jeddah dan Madinah.

"Maskapai ini memantau situasi dengan seksama dan dipandu oleh berbagai penilaian termasuk laporan keuangan dan NOTAM oleh otoritas kontrol wilayah udara masing-masing," ujar Malaysia Airlines.

United mengatakan telah menangguhkan penerbangan ke India melalui wilayah udara Iran setelah evaluasi keselamatan dan keamanan menyeluruh.

Pada hari Kamis, dua maskapai lain, American Airlines dan Delta Air Lines mengatakan mereka tidak terbang di atas Iran. Perusahaan penerbangan Jepang, Japan Airlines Co Ltd dan ANA Holdings Inc juga mengatakan mereka tidak terbang di atas wilayah tersebut.

Editor: Herlina Kartika Dewi