KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kayu Raya Indonesia (KRI) yang menaungi Fabelio.com, startup yang fokus menjual aneka furniture berkualitas, telah dinyatakan bangkrut pada Oktober 2022 lalu. Startup yang didirikan pada 2015 ini diputuskan pailit sesuai keputusan Pengadilan Niaga di PN Jakarta Pusat No. 47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST. Padahal, dua tahun lalu, KRI masih mengumpulkan pendanaan dari PT Modal Rakyat Indonesia (MRI), AppWorks, MDI Ventures, dan Endeavour Catalyst sekitar US$ 20 juta atau saat itu setara Rp 300 miliar.
MRI merupakan salah satu Perusahaan peer to peer lending yang bergabung didalam Fazz Financial Group (FFG) dan sudah mendapatkan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan. KRI gagal mengembalikan dana pada investornya, termasuk MRI. Kuasa hukum MRI, Raja Harefa menyebut, berdasarkan aktivitas yang dilakukan belakangan ini, para pendiri Startup Fabelio seperti melepaskan diri dari tanggung jawab terhadap kewajiban perusahaan yang mereka jalankan. Ia mengatakan, tekanan pandemi Covid-19 dijadikan tameng oleh KRI untuk tidak menyelesaikan kewajibannya kepada kreditor. Menurutnya, KRI memang sudah ada itikad tidak baik untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Baca Juga: East Ventures Telah Salurkan Dana US$ 6,6 Juta Per Semester I-2023 "Saat kami mencoba menanyakan ke kurator KRI perihal apa saja harta pailit KRI yang sudah didapatkan dan bagaimana pembayaran terhadap kreditor konkuren, mereka tidak menanggapinya," jelas Raja Harefa dalam keterangannya, Jumat (27/10). Dia menjelaskan, Marshall Tegar Utoyo, Krishnan Mullasseri Menon dan Cynthia Chaerunnisa selaku Pengurus dari KRI yang statusnya dalam keadaan Pailit, tidak bergeming terhadap kewajiban-kewajiban hutangnya sebesar Rp 100 miliar lebih kepada para kreditor termasuk karyawannya. Pihak Kurator KRI pun tidak menjelaskan kapan kira-kira penyelesaian kepailitan ini kepada kreditornya, lanjutnya. Para pendiri KRI diduga hidup bermewah-mewah dan telah meninggalkan hutang kepada MRI. Kini MRI mengalami kerugian karena KRI dan kemudian meneruskan beban tersebut kepada para Lender dan para Investornya. Diketahui, Fabelio didirikan oleh Christian Sutardi, Marshall Tegar Utoyo, dan Krishnan Mullasseri Menon pada 2015, dengan bendera KRI. Pilihan untuk mengembangkan e-commerce yang terfokus pada furnitur dilandasi karena pengalaman dan keahlian tiap-tiap founder. Christian dan Krisnan pernah bekerja untuk perusahaan startup e-commerce besar seperti Lazada, Zalora, Food Panda, dan Rocket Internet. Sedangkan Marshall Tegar Utoyo punya perusahaan desain sendiri. Ia adalah orang yang bertugas memimpin tim desain untuk Fabelio. Dua pendiri Fabelio pernah masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia 2018 yang dirilis oleh Forbes. Krishnan Mullasseri Menon dan Marshall Tegar Utoyo dipuji karena dianggap telah memajukan dan mengembangkan industri pada bidangnya masing-masing. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk