Faber Castell ingin tumbuh 10%-15%



CIBITUNG. Faber Castell Indonesia ingin menuliskan pertumbuhan pendapatan 10%-15% dalam catatan keuangan periode fiskal 1 April 2016 - 31 Maret 2017 nanti. Mereka yakin target itu bisa terpenuhi seiring rampungnya perluasan pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Tepatnya Senin (14/11) kemarin, Faber Castell Indonesia meresmikan operasional pabrik Cibitung yang kini berukuran 14.000 meter persegi (m²). Semula pabrik tersebut berkuran 7.200 m².

Perluasan pabrik menelan anggaran sekitar Rp 30 miliar. Tak sia-sia, perluasan pabrik meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100 juta batang maker per tahun. Semula, kapasitas produksi pabrik Cibitung 80 juta batang marker per tahun.


Selain perluasan pabrik, Faber Castell Indonesia juga menambah gudang baru. Kini mereka memiliki dua gudang. Alhasil, luas gudang yang semula 3.600 m², berubah menjadi 7.000 m². Lewat perluasan sarana produksi dan penyimpanan, Faber Castell Indonesia yakin akan lebih mudah mengembangkan bisnis.

"Namun untuk sementara ini kami memanfaatkan kapasitas yang sudah ada dulu," kata Yandramin Halim, Managing Director PT Faber Castell International Indonesia, dalam acara peresmian perluasan pabrik di Cibitung, Senin (14/11).

Asal tahu, Faber Castell Indonesia ngebet membidik pasar ekspor. Kontribusi penjualan ekspor saat ini 70%. Australia berkontribusi 50% terhadap total penjualan ekspor tahunan mereka. Sisanya kontribusi penjualan ke Jepang, Amerika Serikat, Asia dan lainnya.

Otomatis, 30% sisa penjualan Faber Castell Indonesia berasal dari pasar domestik. Jabodetabek menjadi kontributor penjualan domestik terbesar hingga 15%. Namun patut dicatat, Faber Castell Indonesia sengaja mempertahankan dominasi pasar ekspor. "Income pasar ekspor lebih oke," kata Mulyadi Gunawan, Manager Factory PT Faber Castell International Indonesia.

Diferensiasi produk

Perlu diketahui, Faber Castell Indonesia memiliki tiga perusahaan di Indonesia. PT Faber Castell International Indonesia bertugas memegang operasional, pemasaran dan pengoperasian pabrik marker.

Dua perusahaan lain adalah PT A.W Faber Castell Indonesia yang mengoperasikan pabrik pensil dan PT Pencil Leads Indonesia. Pada periode fiskal 1 April 2015 - 31 Maret 2016, Faber Castell Indonesia membukukan pendapatan US$ 86 juta.

Dengan target pertumbuhan pendapatan 10%-15% tadi, berarti target pendapatan untuk periode fiskal 1 April 2016 - 31 Maret 2017 sebesar US$ 94,6 juta - US$ 98,9 juta. Khusus untuk PT A.W Faber Castell Indonesia, target produksinya 576 juta batang pensil per tahun.

Sementara target pendapatan sekitar US$ 44 juta. "Dari US$ 44 juta itu masih on progress di Oktober, tapi kami optimistis capai target," terang F.X Gianto Setiadi, Direktur PT A.W Faber Castell Indonesia.

Meski masih mematok target pertumbuhan, Faber Castell Indonesia bukan tak melihat tantangan bisnis. Perusahaan itu juga jiper dengan perlambatan ekonomi. Maka dari itu, Faber Castell Indonesia tetap menggelar strategi inovasi demi mendapatkan perhatian pasar.

Sekalipun, hanya inovasi tampak luas yakni membikin produk yang sama tapi dengan kemasan yang berbeda. Ambil contoh inovasi kemasan pensil warna yang belum lama ini Faber Castell Indonesia terapkan.

"Misalnya produk pensil warna kami buat kemasannya seperti replika mobil, sehingga konsumen tertarik membeli," terang Mulyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie