HONGKONG. Kekhawatiran mengenai bubble yang terjadi pada perekonomian Cina mencuat kembali. Marc Faber, Profesor Ekonomi Universitas Zurich yang juga penasihat investasi dan penerbit laporan Gloom, Boom & Doom, meramal perekonomian Cina akan melambat dan akhirnya akan crash atau runtuh dalam 9-12 bulan ke depan. "Sinyal-sinyalnya sudah ada di sana, gejala dari sebuah gelembung besar semuanya ada di sana," kata Faber dalam wawancara dengan Bloomberg di Hongkong. Sepanjang tahun ini, indeks komposit bursa Shanghai telah terjun 12% dan menjadi bursa berkinerja terburuk keempat di dunia seiring upaya Pemerintah Cina mempercepat kebijakan-kebijakannya untuk mendinginkan pasar properti dan memerintahkan perbankan untuk menyisihkan giro wajib minimum lebih tinggi. Kenaikan rasio pencadangan perbankan yang terakhir dilakukan kemarin (2/5) setelah upaya Pemerintah Cina untuk menahan rekor kenaikan harga properti gagal. Maret lalu, harga properti Cina naik 11,7% dibanding periode yang sama tahun lalu di 70 kota yang tersebar di seantero negeri. Kenaikan harga properti ini adalah yang tertinggi sejak pendataan dilakukan pada tahun 2005.
Faber: Ekonomi Cina Bisa Runtuh dalam 9-12 Bulan Mendatang
HONGKONG. Kekhawatiran mengenai bubble yang terjadi pada perekonomian Cina mencuat kembali. Marc Faber, Profesor Ekonomi Universitas Zurich yang juga penasihat investasi dan penerbit laporan Gloom, Boom & Doom, meramal perekonomian Cina akan melambat dan akhirnya akan crash atau runtuh dalam 9-12 bulan ke depan. "Sinyal-sinyalnya sudah ada di sana, gejala dari sebuah gelembung besar semuanya ada di sana," kata Faber dalam wawancara dengan Bloomberg di Hongkong. Sepanjang tahun ini, indeks komposit bursa Shanghai telah terjun 12% dan menjadi bursa berkinerja terburuk keempat di dunia seiring upaya Pemerintah Cina mempercepat kebijakan-kebijakannya untuk mendinginkan pasar properti dan memerintahkan perbankan untuk menyisihkan giro wajib minimum lebih tinggi. Kenaikan rasio pencadangan perbankan yang terakhir dilakukan kemarin (2/5) setelah upaya Pemerintah Cina untuk menahan rekor kenaikan harga properti gagal. Maret lalu, harga properti Cina naik 11,7% dibanding periode yang sama tahun lalu di 70 kota yang tersebar di seantero negeri. Kenaikan harga properti ini adalah yang tertinggi sejak pendataan dilakukan pada tahun 2005.